Cerita Seks Kenikmatan Perawan Wanita Hot Sekantor

Cerita Seks Kenikmatan Perawan Wanita Hot Sekantor

Tournament Pencuri Jackpot Wajib4D

Cerita Seks Kenikmatan Perawan Wanita Hot Sekantor, Hasrat-Bispak18 Pаdа bulаn реrtаmа kеrjа selesai liburan lebaran аdа tеmаnku уаng bаru dimutаѕi di kаntоr, mulаnуа biаѕа-biаѕа ѕаjа, Nаmаnуа Aina, аdаlаh wаnitа kеturunаn tiоnghоа, mаtа ѕiрit, tinggi kurаng lеbih 165 сm, bеrаt 52kg, bibir ѕеnѕuаl, rаmаh, murаh ѕеnуum, ѕеnаng mеmаkаi rоk mini dаn ѕераtu hаk tinggi, kulit bеrѕih, rаmbut ѕеbаhu. Saya biаѕа реrgi mаkаn ѕiаng bеrѕаmа mаnаjеrnуа уаng jugа rеkаn ѕеkеrjаku.

Kеtikа mаkаn ѕiаng bеrѕаmа dеngаn kеndаrааnku mеnuju ѕаlаh ѕаtu rumаh mаkаn di dаеrаh Thаminr. Sааt mеmilih mеjа, аku lаngѕung mеnuju mеjа tарi аku аgаk tеrburu-buru аtаu ѕi Aina уаng tеrburu-buru ѕеhinggа tеrjаdi tаbrаkаn tаnра ѕеngаjа аntаrа аku dаn diа. Hidungnуа уаng tidаk bеgitu mаnсung mеnеmреl раdа hidungku. Badannуа tinggi bilа dibаnding wаnitа biаѕа kirа-kirа 173сm рluѕ ѕераtu, ѕоаlnуа badanku jugа ѕеkitаr itu, ѕесаrа rеflеk аku mеmеluknуа kаrеnа tаkut tеrjаtuh. Dаlаm dеkараnku tеrаѕа hаrum раrfum mаhаl уаng mеmbuаt dаrаhku bеrdеѕir mеngаlirkаn hаwа nаfѕu hinggа kе ubun-ubun.

Sеtеlаh mаkаn ѕiаng kаmiрun kеmbаli kе kаntоr dеngаn tidаk mеmbаwа hubungаn ѕеriuѕ ѕеtеlаh kесеlаkааn tаdi. Kirа-kirа ѕеtеngаh jаm аkаn bеrаkhir jаm kаntоr аku kontak diа lеwаt tеlероn buat mеngаjаk nоntоn dаn kеbеtulаn filmnуа bаguѕ ѕеkаli. Eh, tеrnуаtа diа ѕеtuju kаlаu nоntоnnуа hаnуа bеrduа ѕаjа, Saya turut dalam acara reality show di salah satunya tv swasta, Presenternya, Ines, sangatlah seksi. saya napsu sekali menyaksikannya, Sepanjang show, bodynya yang bahenol terbungkus dengan tank hebat ketat serta jeans yang ketat.

Toketnya yang besar kelihatan amat mencolok. Bokongnya yang besar  nampak begitu menarik.Lantaran tank topnya sepinggang, puser dan pinggangnya kerap dilihat sebab ia amat aktif bergerak.

Acara itu merupakan acara cari pasangan. Di satu peluang, saya bercakap di Ines : "Saya sich milih Ines saja dech bisa nggak. Dari awal kita berjumpa, saya telah suka sama kamu Nes".

Cerita Seks Kenikmatan Perawan Wanita Hot Sekantor

"Kan Ines host nya, tidak terhitung dalam prempuan yang cari pasangannya. Mas bisa milih Ines, Sintia atau yang lain" "Tak ah, saya milih Ines saja yach". "Jika begitu kita omongin di luar acara saja ya mas, macem2 saja sang mas teh", ucapnya sembari tersenyum. Di saat hingga sampai waktunya harus memastikan saya tak pilih siapa saja

Ines cuma tersenyum di saat saya mengatakan alasanku tidak memutuskan, "Kan saya inginnya milih Ines namun tidak dapat". Tuntas acara yang diadakan disalah satu resor di luar kota, saya nungguin Ines. Lama pun saya nunggunya, pada akhirnya ia keluar  dari resor, masih pakai kemeja seksinya. "Ines pulang ama siapa?", tanyaku.

"Sendiri mas, mas mo nganterin Ines pulang", ia mohon to the poin. "Bole sekali, tetapi pulangnya ke tempatku ya". "Mo ngapain dalam tempat mas". "Saya mo bercakap ama Ines, belum senang ngobrolnya sich".

Belum bahagia ngobrolnya atau mo ngepuasin lainnya mas?", ujarnya nantangin. "Jika saya mohon dipuasin lainnya, Ines mo muasin saya tidak", langsung kujawab, to the poin juga.  "Dapat dirapikan", kata Ines sekalian masuk ke mobilku. Diperjalanan pulang, kami bercakap ngalor ngidul, Ines sangatlah open.

Ia crita pengembaraan sexnya dengan adanya banyak lelaki, terlebih yang bukan abg. Ia katakan telah satu bulan inilah tidak kencan ama lelaki. "Wah, bila getho kamu dah napsu sekali donk Nes. Saya kan telah tak terhitung abg, jadi bisa donk turut dalam pengembaraan Ines".

"Dapat dirapikan kok mas". Waktu perjalanan, saya mengelus pahanya, di luar jeans ketatnya tentulah. "Ih, sang mas, dah napsu sama Ines ya". "Bila napsu sich dari barusan Nes". "Jika dah napsu maknanya dah ngaceng ya mas", ucapnya sekalian mengelus selangkanganku. "Ih, kayanya besar ya mas, keras kembali", ia mulai meremas selangkanganku. "Ines mo review lebih dulu, membuka saja ritsluitingnya".

Tournament Pencuri Jackpot Wajib4D

Ia lekas turunkan ritsluiting celanaku dan tangannya masuk ke cd ku mengambil kontolku. "Ih besar sekali mas, panjang kembali. Ines belumlah sempat ngedapetin yang sebesar dan selama ini", tukasnya sembari keluarkan kontolku. Selekasnya dikocak2nya batangnya. Lantas Ines menunduk serta mengemut kepala kontolku. "Nes, diisep sampai saya ngecret donk".

"Tempatnya sempit mas, Ines kocok saja yach. Nonok Ines jadi basah mas, dah ingin bungkusukan kontol besar mas", ia mulai mengocak kontolu keatas dan kebawah. Saya jadi melenguh kepuasan. "Masihlah jauh mas, tempatnya". "Tidak kok Nes, sesaat lagi sampai", kataku sekalian memercepat pergerakannya kendaraanku.

Tidak lama setalah itu, sampai juga kami di rumah punya kantorku. Saya belum ngecret serta Ines menyelesaikan sepongannya. "Mas, besar sekali tempat tinggalnya kaya kontol mas saja besar, punyai mas ya". "Bukan Nes, punyai kantor.

Ini mes kantor, buat tamu yang harus nginep. Saat ini kembali kosong, karenanya kita pakai saja yach". Kami ketujuan sisi belakang rumah, ada kolam renang dari sana. Tempatnya teduh lantaran banyak pohon-pohon dan tertutup tembok tinggi hingga mustahil ada yang dapat ngintip Wajib4D.

Saya duduk didipan di pinggir kolam renang, Ines duduk disebelahku. Saya memegangnya. Kucium pipinya sekalian jariku membelai-belai sisi belakang telinganya. Matanya terpejam seakan nikmati usapan tanganku. Kupandangi mukanya yang manis, hidungnya yang mancung lalu bibirnya. Tidak tahan lama-kelamaan menanti pada akhirnya saya mencium bibirnya. Kulumat mesra lalu kujulurkan lidahku.

Mulutnya terbuka perlahan-lahan terima lidahku. Lama saya memainkan lidahku di mulutnya. Lidahnya demikian agresif menyikapi permainan lidahku, sampai napas kami berdua jadi tidak memiliki aturan.

Sekejap kecupan kami berhenti buat menarik napas, lalu kami mulai berpagutan kembali dan kembali. Kubelai pangkal lengannya yang terbuka. Kubuka telapak tanganku maka jempolku dapat beroleh permukaan dadanya sekalian membelai pangkal lengannya. Bibirku saat ini turun sapu lehernya bersamaan telapak tanganku meraih toketnya.

Tournament Pencuri Jackpot Wajib4D

Kunjungi Juga : Pencuri Jackpot & Pemburu Hadiah

Ines mengulet seperti cacing kepanasan terserang terik mentari. Nada rintihan berkali-kali keluar mulutnya ketika lidahku menjulur nikmati lehernya yang level. "Maas…." Ines menggenggam tanganku yang tengah meremas toketnya dengan penuh napsu.

Tidak untuk menghalang, karena ia melepaskan tanganku mengelus dan meremas toketnya yang montok. "Nes, saya mau menyaksikan toketmu", ujarku sekalian menyeka sisi pucuk toketnya yang mencolok.

Ia menatapku. Ines pada akhirnya buka tank kampiun ketatnya di depanku. Saya terpesona memandang toketnya yang tertutup oleh BH mempunyai warna hitam. Toketnya demikian membusung, melawan, serta turun naik bersamaan dengan desah napasnya yang mengincar. Sembari tiduran Ines buka pengait BH-nya di punggungnya.

Punggungnya meliuk cantik. Saya mencegah tangan Ines saat ia berusaha untuk turunkan tali BH-nya di atas bahunya. Malahan dengan kondisi BH-nya yang kendur lantaran tanpa pengait sesuai itu membikin toketnya bertambah melawan. "Toketmu bagus, Nes", saya coba mengatakan kemegahan pada badannya. Perlahan-lahan saya menarik turun cup BH-nya.

Mata Ines terpejam. Perhatianku terpusat ke pentilnya yang mempunyai warna kecoklat-coklatan. Lingkarannya tidak demikian besar lagi ujungnya demikian lancip serta kaku. Kuusap pentilnya lalu kupilin dengan jariku. Ines mendesah. Mulutku turun pengin cicipi toketnya. "Egkhh.." rintih Ines di saat mulutku melumat pentilnya.

Kupermainkan dengan lidah serta gigiku. Terkadang kugigit pentilnya lalu kuisap kuat-kuat maka dari itu membikin Ines menarik rambutku. Senang nikmati toket yang sisi kiri, saya mencium toket Ines yang satunya yang belum kunikmati. Rintihan-rintihan serta desahan kepuasan keluar mulut Ines. Sekalian menciumi toket Ines, tanganku turun membelai perutnya yang datar, stop sebentar di pusarnya lalu perlahan-lahan turun melingkari lembah di bawah perut Ines.

Kubelai pahanya samping dalam lebih dulu saat sebelum saya menentukan untuk meraba nonok nya yang tertutup oleh celana jeans ketat yang dikenai Ines. Saya secara mendadak menyudahi aktivitasku lalu berdiri dari sisi dipan.

Cerita Seks Kenikmatan Perawan Wanita Hot Sekantor

Ines terheran sementara menyaksikanku, lalu matanya terpejam kembali sewaktu saya buka kancing jeans warna hitamnya. Saya tetap berdiri sembari melihat badan Ines yang tergeletak di dipan.

Menentang Kulitnya yang tidak putih membuat mataku tidak suntuk menyaksikan. Perutnya demikian datar. Celana jeans ketat yang digunakannya tampak begitu kendur di pinggangnya tetapi di sisi pinggulnya demikian cocok untuk memperlihatkan lekukan bokongnya yang prima. Bahagia menyaksikan badan Ines, saya lalu membaringkan badanku di sebelahnya.

Kurapikan untaian rambut yang tutupi beberapa bagian dari permukaan muka serta leher Ines. Kubelai kembali toketnya. Kucium bibirnya sekalian kumasukkan air liurku ke mulutnya. Ines menelannya.

Tanganku turun ke sisi perut lalu menerobos masuk lewat pinggang celana jeans Ines yang benar-benar rada kendur. Jariku bergerak gesit menyeka serta membelai selangkangan Ines yang tertutup CDnya. jemari tengah tanganku membelai permukaan CDnya cocok di atas nonok nya, basah.

Saya selalu permainkan jemari tengahku buat mengelitik sisi yang paling individu badan Ines. Pinggul Ines perlahan-lahan menuju ke kiri, ke kanan serta terkadang bergoyang buat menetralkan kegentingan yang dirasakannya. Saya memerintah Ines untuk buka celana jeans yang digunakannya. Ines turunkan reitsliting celana jeansnya. CD hitam yang dikenainya demikian mini maka dari itu jembut keriting yang tumbuh di sekeliling nonok nya sebagian keluar tepi CDnya.

Saya menolong menarik turun celana jeans Ines. Pinggulnya cukup Inesikkan waktu saya rada kesukaran menarik celana jeans Ines. Aku juga lepaskan pakeanku. Status kami saat ini sama tinggal kenakan CD. Badannya bertambah seksi saja.

Pahanya demikian mulus. Memang seharusnya kuakui badannya demikian menarik dan mengikat, sarat dengan seks appeal. Kami berangkulan. Ia sentuh kontolku di luar CD ku. Ines merosotkan CD ku. Langsung kontolku yang panjangnya kurang lebih 18 cm dan cukup gendut dibelai serta digenggamnya.

Tournament Pencuri Jackpot Wajib4D

Belaiannya demikian baik mengisyaratkan Ines pun begitu pandai dalam hal yang satu berikut. "Tangan kamu pandai pula ya, Nes,"´ ujarku sembari menyaksikan tangannya yang mengocak kontolku. "Ya, harus donk!" jawabannya sekalian cekikikan. Jari-jariku masuk dari samping CD langsung sentuh bukit nonok Ines yang telah basah. Telunjukku membelai-belai itilnya maka Ines kenikmatan. "Diisep kembali Nes. Kan saat ini lebih bebas" kataku. Ines ketawa sekalian mencubit kontolku.

Saya meringis. ""Gak muat di mulut Ines, barusan dimobil kan sekedar kepalanya yang masuk. Itu  sudah ampir nggak muat. besar sekali sich kontolnya" tuntas bercakap begitu Ines langsung ketawa kecil. "Jika yang di bawah, bagaimana, muat nggak?" tanyaku kembali sembari menusukkan jemari tengahku ke nonok nya.

Ines mendesah sembari menggenggam tanganku. Jariku udah terbenam ke lubang nonok nya. Saya rasakan nonok nya berdenyut menjepit jariku. Ugh, pastilah sangatlah nikmat kalaupun kontolku yang diurut, pikirku. Lekas CD nya kulepaskan.

Perlahan-lahan tanganku tangkap toketnya dan meremasnya kuat. Ines meringis. Disekanya halus kontolku yang telah keras sekali. Tangannya demikian inovatif mengocak kontolku maka saya berasa kenikmatan. Saya tak tinggal diam, tanganku membelai-belai toketnya yang montok.

Kupermainkan pentilnya dengan jariku, sementara tanganku yang satunya mulai meraba jembut lebat di kitaran nonok Ines. kuraba permukaan nonok Ines. Jemari tengahku permainkan itilnya yang udah mengeras.

kontolku sekarang siap tempur dalam pegangan tangan Ines, sementara nonok Ines sudah mulai keluarkan cairan kental yang kurasakan dari jari tanganku yang mengobok-obok nonok nya. Kupeluk badan Ines maka dari itu kontolku sentuh pusarnya.

Tanganku membelai punggung lalu turun meraba bokongnya yang montok. Ines membalasnya dekapanku dengan melingkarkan tangannya di bahuku. Ke-2  telapak tanganku mencapai bokong Ines, kuremas dengan sedikit cukup kasar lalu saya naiki badannya.

BERSAMBUNG...

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama