Cerita Dewasa Kenikmatan Dengan Pelayan Hot Salon

Cerita Dewasa Kenikmatan Dengan Pelayan Hot Salon

Tournament Pencuri Jackpot Wajib4D

Cerita Dewasa Kenikmatan Dengan Pelayan Hot Salon, Hasrat-Bispak18 Berasal dari temanku yang akan cukur rambut di salon dekat universitas Jakarta awala bulan tempo hari barangkali tulisan ini lumayan awut-awutan masalahnya betul-betul saya anyar pertama saya menulis. Pada waktu itu saya baru mengerti rupanya wanita yang bekerja di salon tak seluruhnya tetapi ada beberapa yang dapat diajak kencan di hari sabtu tempo hari kami sependapat untuk cukur rambut serta kita janjian jam 1 siang di dalam tempat.

Pada pertamanya saya masuk, aku terus ketujuan ke arah tempat meja reception serta dari sana saya menjelaskan niatan buat pangkas rambut. Disebutkan wanita elok yang duduk dibalik meja reception supaya saya tunggu sesaat dikarenakan tengah repot semua.  Sembari tunggu, saya berusaha untuk melihat-lihat seputar siapa yang tahu ada temanku, namun tidak dilihat ada temanku antara seluruhnya orang itu.  Kemungkinan ia belum tiba, pikirku.

Kuakui jika sebagian besar wanita yang bekerja di salon ini cantik-cantik serta putih dengan bodi badan yang seimbang serta aduhai. Jika bisa memprediksi usia mereka, mereka berusia kira-kira 20-30 tahun. Saya jadi terlintas dengan perkataan temanku, Hanni, jika mereka dapat dibawa kencan. Tetapi saya sendiri masih ragu-ragu lantaran salon ini sungguh-sungguh seperti salon pada biasanya.

Sesudah beberapa waktu menanti, saya ditegur oleh reception jika saya sudah bisa cukur rambut sekalian menunjuk ke salah satunya lokasi yang kosong. Aku juga ketujuan yang dipastikan. Beberapa menit lalu seorang wanita muda yang elok menugur sembari menggenggam rambutku.

"Mas, rambutnya ingin dimodel apa?" ucapnya sekalian melihatku melalui cermin dan terus menggenggam rambutku yang udah lumayan panjang.

"Mmm.. dikelar'in saja Mbak!" kataku.

Lalu seperti dalam dalam tempat pangkas rambut pada biasanya, aku juga dikasih penutup pada seluruhnya badanku buat mengelak beberapa potongan rambut. Beberapa saat pertama demikian kaku dan dingin.

Cerita Dewasa Kenikmatan Dengan Pelayan Hot Salon

Saya yang diam saja serta ia repot mulai motong rambutku. Amat tidak nikmat rasanya serta saya berusaha untuk cairkan keadaan.

"Mbak.. telah lama kerja di sini?" tanyaku.

"Kurang lebih telah 6 bulan, Mas.. ngomong-ngomong situ baru saja satu kali ya potong di sini?" susulnya sekalian selalu memangkas rambut.

"Iya.. kemarenan saya melalui jalan ini, lagi kok ada salon, ya telah deh, saya potong di sini. Ini pun janjian sama kawan, namun mana ya kok belum hadir?" jawabku sedikit bohong.

"Ooo.." jawabannya singkat serta terkesan cuek.

"Hei.." kedengar nada temanku sembari menepuk bahu.

"Eh.. elo baru dateng?" tanyaku.

"Iya nih.. barusan di bawah jembatan macet, mm.. saya potong dahulu yach.." jawabannya sekalian berakhir.

Bercakap mempunyai bercakap, pada akhirnya kami dekat, serta terakhir saya tahu Stella namanya, 22 tahun, ia kos di wilayah situ pun, ia orang Manado, ia enam bersaudara serta ia anak ke-3 . Kami juga setuju buat janjian bertemu di luar dalam hari Senin. Buat pembaca kenali sehari-hari Senin, salon ini tutup. Selesai saya tuntas, sembari berikan panduan ala-kadarnya, saya bertanya apa dia pengen saya mengajak makan. Ia menerima serta dia menulis pada selembar sehelai kertas kecil nomor teleponnya.

Sembari tunggu Hanni, saya bercakap dengan Stella, saya sempat dikenalkan oleh sejumlah temannya yang memiliki nama Susi, Icha serta Yana. Ke-3 nya cantik-cantik tetapi Stella tidak kalah elok sama mereka baik itu mukanya  badannya. Susi, dia mempunyai rambut lumayan panjang serta pada bagian-bagian rambutnya dicat kuning. Icha, dia lumayan pendek, tatapannya rada aneh, dadanya sebesar Stella akan tetapi sebab bentuk badannya yang rada pendek maka dari itu payudaranya bikin ngiler semuanya mata lelaki buat menikmatinya.

Sedang Yana, dia terlihat benar-benar menjaga badannya, dia demikian menakjubkan, lingkar pinggangnya yang paling baik dengan tinggi tubuhnya, bokongnya dan dadanya-pun benar-benar seimbang.

Tournament Pencuri Jackpot Wajib4D

Pada akhirnya kami berjumpa di hari Senin dan di lokasi yang udah disetujui. Selesai makan siang, kami tonton bioskop, filmnya Jennifer Lopez, The Cell.

Wah, cakep sekali ini orang, batinku memuji kecantikan Stella yang masa itu memakai kaos ketat memiliki warna biru muda ditambah lagi dengan rompi yang dikancingkan dan dikombinasikan dengan celana jeans ketat dan sandal yang tebal. Kami serius ikuti jalan cerita film itu, sampai pada akhirnya semuanya pirsawan dicengangkan oleh satu episode. Stella nampak terkejut, tampak dari bergetarnya badan ia. Entahlah ada setan apa, secara reflek saya menggenggam tangan kanannya. Lama sekali saya menggenggam tangannya dengan kadang-kadang meremasnya serta dia diam saja.

Singkat kata, saya membawa ia pulang ke kostnya, di tengahnya jalan Stella meminta kepadaku tidak untuk langsung pulang tetapi putar-putar dahulu. Kukabulkan permohonannya karena saya sendiri lagi bebas, serta kuputuskan untuk naik tol serta putar-putar kota Jakarta. Sekalian nikmati musik, kami sama-sama diam diri, sampai selanjutnya Stella mengucapkan,

"Mmm.. Will, saya pengin bicara suatu hal sama kamu, benar-benar semuanya ini terlampau cepat, Will.. saya senang dengan kamu.." tuturnya perlahan tetapi nyata.

Seperti disabet petir dengar ucap-ucapannya, dan secara reflek saya melihat ke kiri lihat ia, kelihatannya ia serius dengan yang baru saja dia ucapkan. Ia memandang tajam.

"Apa kamu telah percaya dengan perkataanmu yang baru saja, Tel?" tanyaku sekalian kembali fokus ke jalan.

"Saya tidak ketahui mengapa kalau saya berasa kamu tidak seperti lelaki yang sempat saya mengenal. Kamu baik, serta sepertinya perhatian and care. Saya tidak ingin jika selesai saya pulang ini, kita tidak dapat berjumpa kembali, Will. Saya tak mau kehilangan kamu," jawabannya panjang lebar.

"Mmm.. jika saya bisa jujur sih, saya  suka dengan kamu, Tel.. tetapi kamu pengin khan kalau kita tidak doian dahulu?" tegasku

Cerita Dewasa Kenikmatan Dengan Pelayan Hot Salon

"Ok, jika itu ingin kamu, mm.. bisa tidak saya ‘sun' kamu, bukti jika saya tidak bermain-main sama pembicaraanku yang baru saja?" tanyanya.

Wah rasanya seperti mati, jantungku pengen lepas, napas jadi sesak. Gila ini anak, seperti serius! Lagi, saya melihat ke kiri memandang mukanya yang bundar dengan bola mata yang punya warna coklat, ia menatapku tajam dan serius sekali.

"Saat ini?" tanyaku sekalian memandang matanya, dan ia menganguk perlahan.

"OK, kamu bisa ‘sun' saya," jawabku sekalian balik ke jalanan.

Beberapa waktu selanjutnya ia bergeser dari tempat duduknya dan ambil status untuk berikan suatu "sun" di pipi kiriku. Diberilah suatu kecupan di pipi kiriku sekalian merengkuh. Lama sekali dia mencium serta ditempelkannya payudaranya pada lengan kiriku.

Ooh, empuk sekali, oke!Payudaranya yang cukup melawan itu sedang menghimpit lengan kiriku. Gila, sedap sekali, saya jadi terangsang nih. Secara automatis tangkai kemaluanku juga mengeras.. Dengan lambat sekali, Stella berbisik, "Will, saya suka dengan kamu," serta dia kembali mencium pipiku serta masih mendesak payudaranya di lengan kiriku.

Fokusku bubar, kayaknya saya betul-betul udah terangsang dengan perbuatan Stella, dan sejumlah kendaraan yang melaluiku menyaksikan ke arahku tembus kaca filmku yang cuma 50%.

"Kamu terangsang ya, Will?" tanyanya lambat dan lumayan lirih. Saya tak menjawab. Tangan kirinya mulai mengelus-elus tubuhku serta menuju ke bawah. Saya telah betul-betul terangsang. Lagi Stella berbisik,

"Will, saya tahu kamu terangsang, bisa gak saya tonton punyamu? punyai kamu besar yach!"

saya mengusikk. Dibukalah celana panjangku dengan tangan kirinya, seperti dia cukup kesusahan di saat ingin buka ikat pinggangku dikarenakan ia cuma memanfaatkan satu tangan. Saya tolong ia buka ikat pinggang kemudian saya kembali menggenggam sopir mobil.

Dielus-elus tangkai kemaluanku yang udah keras di luar. Tidak lama setalah itu ditelusupkan telapak kirinya ke serta digenggamlah kemaluanku.

Tournament Pencuri Jackpot Wajib4D

Kunjungi Juga : Pencuri Jackpot & Pemburu Hadiah

"Oooh h.." desahku perlahan. Dikit demi sedikit parasnya bergerak. Pertama, dia cium bibirku dari sisi kiri lalu turun ke bawah. Dia cium leherku, dan dia sempat stop di sisi dadaku, barangkali dia nikmati wewangian wangi-wangian BULGARI-ku.

Dia semakin turun serta turun ke bawah. Sekian kali Stella melaksanakan pergerakan mengocak kemaluanku. Pertama kali dijilatinya pangkal tangkai kemaluanku lalu merembet naik ke atas. Ujung lidahnya sekarang ada di sisi biji kejantananku. Satu diantara tangannya menyusup pada belahan bokongku, sentuh anusku, dan merabanya.

Stella meneruskan perjalanan lidahnya, naik kian ke atas, pelan-pelan. Tiap-tiap pergerakan hampir dalam beberapa menit, teramat perlahan-lahan. Melintasi sisi tengah, naik kembali. Ke sisi leher batangku. Ke-2  tanganku tidak kusadari udah mencengkam sopir mobil.

Ujung lidahnya naik lebih ke atas kembali. Perlahan-lahan tiap-tiap jilatannya kurasakan ibarat kepuasan yang tidak pernah selesai, nikmat, demikian perlahan-lahan. Setiap kutundukkan parasku lihat apa yang dilakukan tiap saat itu juga kusaksikan Stella tetap menjilat-jilati kemaluanku dengan penuh hasrat.

Sejenak Stella kusaksikan membebaskan tangannya dari kemaluanku, dia menyibakkan rambutnya ke samping tiga jarinya kembali menarik sisi bawah tangkai kemaluanku dengan sedikit memiringkan kepalanya. Stella selanjutnya mulai turunkan mukanya dekati kepala kejantananku. Dia mulai merekahkan ke-2  bibirnya, dengan berwaspada dia masukkan kepala kemaluanku ke mulutnya tanpa terjamah sedikitpun oleh giginya.

Setelah itu bergerak pelan-pelan bertambah jauh sampai di sisi tengah tangkai kemaluanku. Waktu itu kurasakan kepala kejantananku sentuh sisi lidahnya. Badanku bergetar sejenak dan kedengar suara ciri khas dari mulut Stella. Ke-2  bibirnya tidak beberapa lama kemudian mendekat. Kurasakan kehangatan yang gemilang enaknya menyirami sekujur badanku.

Perlahan setelah itu kepala Stella mulai naik. Bertepatan dengan itu juga kurasakan tangannya menarik turun sisi bawah tangkai badan kejantananku sampai saat bibir dan lidahnya capai pada sisi kepala, kurasakan sisi kepala itu makin peka.

Tournament Pencuri Jackpot Wajib4D

Demikian sensitifnya sampai dapat kurasakan kesenangan hisapan dan jilatan Stella demikian merasuk serta menggelikan semuanya urat-urat syaraf yang berada di sana. Kuraba punggungnya dengan tangan kiriku, kuelus secara halus lalu menuju ke bawah. Kudapatkan payudara samping kanan. Kubuka telapak tanganku mengikut wujud payudaranya yang bundar. Kuremas secara halus. Kubuka satu-satu kancing rompinya, serta kembali saya buka tepak tangan ikuti wujud payudaranya.

Sekalian terus mengulum, tangan kanannya bergerak sentuh tanganku, dia ambil busana ketatnya dari penyelip celana panjangnya. Digenggamnya tanganku dan ditempatkannya ke dalam.  Dibalik busana ketatnya, saya meremas-remas payudaranya yang terbungkus BH. Kuremas satu-satu payudaranya sembari mendesah nikmati kuluman pada kemaluanku.

Kuremas rada kuat serta Stella juga stop mengulum demikian detik lama waktunya. Kuelus-elus kulit dadanya yang cukup menyembul dari BH-nya dengan terkadang menyisipkan salah satunya jariku pada payudaranya yang kenyal.

"Agh h.." desahku nikmati kuluman Stella yang tambah cepat.

Saya turunkan BH-nya yang tutupi payudara sisi kanan, saya bisa raih putingnya yang telah mengeras. Kupilin secara lembut.

"Ooh.. esst.." desahnya lepaskan kuluman dan kedengar suara karena melepas bibirnya dari kemaluanku.

Menjilat, menghirup, turun-naik. Dia demikian menikmatinya. Demikian selanjutnya berulang-kali. Saya tidak dapat kembali menyaksikan ke bawah. Badanku kian lama bertambah meliuk ke belakang kepalaku udah terdongak ke atas. Kupejamkan mataku. Stella demikian menakjubkan melakukan. Tidak sekalinya kurasakan giginya sentuh kulit kejantananku. Edan, belum sempat saya disedot seperti berikut, pikirku. Pikiranku udah melayang jauh entahlah ke mana.

Gak kusadari kembali seputarku oleh gelombang keasyikan yang menimpa semua urat syaraf di badanku yang lebih tinggi. Saya stop sesaat meraba payudaranya. Kutengok ke bawah, tangan kanannya memegang dengan kuat tepat pada sisi leher tangkai kemaluanku, serta dia tampak tersenyum kepadaku.

"Kamu menakjubkan, Tel," bisikku sekalian menggeleng-gelengkan kepala terpikat oleh kehebatannya.

Cerita Dewasa Kenikmatan Dengan Pelayan Hot Salon

Stella tersenyum manis dan terkesan manja.

"Eh, dapat keluar saya jika kamu seperti ini lagi," bisikku kembali merasai pegangan tangannya yang tidak juga melembek pada kemaluanku. Stella tersenyum.

"Kalau kamu sudah gak ingin keluar, keluarin saja, gak mesti ditahan-tahan," jawabannya dan seterusnya menjulurkan lidahnya keluar dan terkait ujung tangkai kemaluanku. Ternyata dia ketahui saya sedang berusaha untuk menghentikan ejakulasiku.

"Aaghh.." desahku cukup keras mencegah rasa nyeri.

Bukan kepalang nikmat yang kurasakan, badannya bergerak tidak karuan, sejalan dengan pergerakan kepalanya yang turun naik. Ke-2  tangannya tidak henti-henti meraba dadaku, kadang-kadang dia memilin ke-2  puting susuku dengan jarinya. Kadang-kadang dia melepas kuluman buat ambil napas sesaat lalu meneruskannya kembali.

Bertambah lama pergerakannya kian cepat. Saya telah usaha semaksimal buat mengendalikan ejakulasi. Kualihkan perhatianku dari payudaranya. Saya meraba mengarah bawah. Kubuka kancing celananya. Rada lama kucoba buka serta pada akhirnya lepas juga. 

Perlahan-lahan kuselipkan tangan kiriku dibalik celana dalamnya. Saya bisa rasakan rambut kemaluannya tipis. Barangkali dipiara, pikirku dalam hati. Kuteruskan cukup ke bawah. Stella mengganti tempatnya. Awal mulanya dia yang cuma bersangga di satu segi bokongnya saja, saat ini dia renggangkan ke-2  kakinya. Dengan gampang saya bisa sentuh kemaluannya. Sekejap telunjukku main-main pada sisi atas kemaluannya.

Saya naik-turunkan jemari telunjukku. Ugh, sangat nikmat nih rasanya, pikirku. Kadang-kadang kumasukkan telunjukku ke lubang kemaluannya. Saya jajaki tiap-tiap milimeter ruang dalam kemaluan Stella. Saya temui sebuah kelentit didalamnya.

Kumainkan klitoris itu dengan telunjukku. Ugh, pegal  rasanya tangan kiriku. Sesaat kukeluarkan jariku dari dalam. Lantas saya nikmati tiap-tiap kuluman Stella. Rasanya telah berapa tetes spermaku keluar. Saya betul-betul dibikin mabok kepayang olehnya.

Kembali kumasukkan jariku, ini kali dua jemari, jemari telunjuk dan jemari tengahku. Di saat saya masukkan ke-2  jariku, Stella kelihatan melengkuh dan mendesah perlahan.

Tournament Pencuri Jackpot Wajib4D

Bertambah lama makin cepat saya mengeluar-masukkan ke-2  jariku di lubang kemaluannya dan Stella sejumlah menyudahi kuluman di tangkai kemaluanku sembari masih tetap menggenggam tangkai kemaluanku.

Tidak tahu udah berapakah orang yang lihat kesibukan kami khususnya banyak supir atau kenek truk yang kami lalui, akan tetapi saya tak perduli. Keasyikan yang kurasakan waktu itu betul-betul membiusku maka dari itu saya telah lupakan segalanya. Kembali Stella menjilat, mengisap serta mengulum tangkai kemaluanku serta entahlah udah berapakah lama kami lakukan ini.

Kutundukkan kepalaku buat memandang yang dilakukan Stella di kemaluanku. Ini kali Stella kerjakan dengan penuh kehalusan, dia julurkan lidahnya sampai berkenaan ujung kepala kemaluanku kembali.

Dia memutar-mutarkan lidahnya benar di ujung lubang kemaluanku. Benar-benar dashyat keasyikan yang kurasakan. Berulangkali badanku bergetar tapi dia masih tetap pada sikapnya. Kadang-kadang dia masukan seluruh tangkai kemaluanku di mulutnya dan dia permainkan lidahnya di.

"Ooh.. Tel.. enakk.." desahku sekalian melepas tangan kiriku dari lubang kemaluannya.

Kupegang kepalanya ikuti pergerakan turun-naik.

"Stella, saya sudah tidak tahann.." kataku rada lirih menghentikan ejakulasi.

Tetapi pergerakan Stella kian cepat serta sekian kali dia membuka matanya namun tetap mengulum dan kedengar beberapa suara dari dalam mulutnya. "Aaagghh.." desahku keras dibarengi dengan keluarnya sperma dari dalam tangkai kemaluanku dalam mulutnya.

Kondisi mobil kami ketika itu sedikit tersentak oleh injakan kaki kananku. Saya nikmati tiap-tiap sperma yang keluar dalam kemaluanku sampai pada akhirnya habis. Stella selalu menjilat-jilati kemaluanku dengan lidahnya. Bisa kurasakan lidahnya sapu semuanya sisi kepala kemaluanku. Ugh, sangatlah nikmat rasanya. Seusai bersihkan seluruhnya spermaku dengan lidahnya, Stella menuju ke atas.

Kusaksikan ia, kelihatan ada sejumlah spermaku melekat di sisi kanan bibirnya dan pipi kirinya. Saya mulai bergerak membenahi status dudukku, pelan-pelan. Sekalian masih tetap digenggamnya tangkai kemaluanku yang udah lemas, Stella bergeser ke atas melumat bibirku, masih berasa spermaku.

Cerita Dewasa Kenikmatan Dengan Pelayan Hot Salon

Demikian detik kami bercumbu dan saya pejamkan mata. Pada akhirnya dia membereskan tempatnya, dia duduk serta mengatur bajunya. Aku juga membereskan kemejaku ala-kadarnya. Saya pakai celana panjangku akan tetapi tidak kumasukkan bajuku. Sekian hari kemudian, saya main ke kos Stella dan pada ketika itu juga kami mengikat tali kasih. Awalnya bulan Maret lalu Stella datang dari Manado sesudah dua minggu dia ada di sana dan dia tak balik lagi bekerja di salon itu.

Saat ini kami hidup bersama di tempat di wilayah Grogol. Saat ini dia diterima selaku operator di salah satunya perusahaan penyuplai layanan komunikasi gadget. Sementara itu saya masih menjadi animator yang bekerja dalam suatu perusahaan di wilayah Kedoya namun saya mesti tinggalkan kostku.

Sesudah kami hidup seatap, Stella mengaku padaku jika sepanjang 6 bulan dia bekerja di salon itu. Dia pernah layani konsumen setianya serta dia menyampaikan jika semuanya karyawan yang bekerja di salon itu pula karyawan sex.

Stella tidak ketahui bagaimana asal awalnya. Stella sendiri tidak paham apa salon sebuah topeng atau sex yakni sebuah tambahan. Ia mengucapkan jika untuk ajak keluar satu diantara karyawati di sana, seorang harus bayar dari muka sejumlah Rp 500.000.

Rasanya Jakarta cuma punya kami berdua. Tiap-tiap malam selesai mandi pulang dari kerja atau sesudah makan malam, kami lakukan hubungan intim. Entahlah hingga sampai kapan semuanya ini dapat selesai. Kami benar-benar nikmati sehari-hari yang bisa kami lewati dan udah kami lewati bersama. 

Saya benar-benar tidak perduli dengan asal-usulnya tugas Stella lantaran tambah hari saya tambah terbius oleh kesenangan sex serta mataku seolah-seolah tertutup oleh rasa sayangku pada ia.

TAMAT^^

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama