CERITA DEWASA MAHASISWA MENIKMATI DAN MENCICIPI BADAN DOSEN YANG CANTIK JELITA

CERITA DEWASA MAHASISWA MENIKMATI DAN MENCICIPI BADAN DOSEN YANG CANTIK JELITA


CERITA DEWASA MAHASISWA MENIKMATI DAN MENCICIPI BADAN DOSEN YANG CANTIK JELITA, Hasrat-Bispak18 Namaku Ari (nama fiktif), saya yakni seorang mahasiswa di salah satunya perguruan tinggi tempatku tinggal, saya tenar selaku orang nerd yang tidak pernah mempedulikan wanita alias tak pernah pengin menjelimet dengan yang bernama pujaan hatian, akan tetapi hasrat seksku yang tidak tersalurkan ini makin menggelora tiap saya menyaksikan mahasiswi sekelasku yang mempunyai badan-tubuh merayu, pada akhirnya tiap hal tersebut terjadi saya cuma dapat coli di rumahku sekalian mengayalkan dapat ngentot sama mereka. Saya miliki kontol yang kemungkinan cukup menyenangkan untukku adalah sejauh 17 cm, gendut dan berurat.


Back to story….


Pagi hari ini saya kuliah dengan salah seseorang dosen wanita muda, kutaksir umurnya kurang lebih 26 tahun, dia ialah bu rida, akhwat kerudung lebar, belum menikah karena tidak ada yang sesuai ucapnya, Awalan dia mengajarkan di kelasku, dia tidaklah terlalu menarik perhatianku karena badannya yang selalu ditutupi kerudung serta gamis panjangnya, tetapi tambah ke sini saya punya fantasi spesifik adalah dapat rasakann badannya.


Saya berpikiran bagaimana tekniknya ya supaya dapat cicipin badan beliau ini, saya mendapati buah pikiran untuk memasangkan kamera pengaman yang menyoroti meja beliau, kendati pun tidak bisa bukti aneh-aneh tetapi paling tidak bisa lihat mukanya yang terus tidak pingin bila dipotret, ini siang saya lalu memperlancar gagasan itu, esok harinya saya ambil rekaman itu serta saya menyaksikan dosen yang kumaksud tengah masturbasi gunakan sebuah dildo dengan mengenakan pakaian komplet di meja kerjanya


Lihat hasil rekaman itu, saya tunggu sampai sore hari berniat untuk menggrebek beliau, waktu ruangan dosen sudah sepi, saya masuk sembunyi-sembunyi tanpa suara,dan betul saja kedengar desahan kecil "uhh..sshh", kudekati meja beliau, ketika akan merapat, kuberkata "masih tetap ada orang?", "hhmm..masih" katanya sedikit gelagapan, "oh bu rida, belum pulang bu?" Tanyaku, "hhmm belum nih ri" jawabannya mendesah kecil, kusaksikan dari raut parasnya tampak jika dia sedang horny berat, ke-2  tangannya masih tetap di bawah meja, "ibu kok keringatan? Ini ruang AC loh" tanyaku, "eee…tadi…anu…" ia tampak kuatir, "anu apa bu?" Tanyaku, "itu…saya kembali selesaiin sejumlah buku di sini" tuturnya, kusaksikan rapi saja meja beliau. 


Kudekati beliau, "pengen ngapain kamu?" Ujarnya sedikit terkejut, kuperlihatkan video yang sudah kurekam ke beliau, beliau tampak pucat pasi, "kamu merekam saya?! Pengin apa kamu!" Teriaknya, "gak boleh geram-marah ah bu, sembunyi-sembunyi akhwat seperti ibu ini punyai gairah besar pula ya" jawabku rileks, "tak boleh kurang ajar ya kamu!" Amuknya kembali, "ibu puasin saya atau video ini saya tebar agar banyak mahasiswa lain dapat gagahi ibu?" Tanyaku dengan rileks, ia terkejut dan tersandar lemas di bangku kerjanya, "ibu minta tak boleh demikian ri, tolong yaa" pintanya, "bisa tidak saya tebar tetapi ibu mesti patuhin saya" ucapku sembari buka celana panjang serta cdku, terekspos kontolku yang telah 1/2 tegang, dia mengalihkan parasnya dan berteriak kecil "aih!"


"eleh..berlaga sok buang muka, ini lebih besar loh dari kontol-kontolan yang ibu gunakan di video itu" ucapku dengan enjoy, kedengar tangisan kecil, "telah tidak boleh nangis" ucapku, kutarik tangannya yang sejauh ini belum disentuh lelaki pikirku karena begitu halus ke kontolku,kupinta dia memegang kontolku serta mengocak perlahan, tangannya menggigil, tapi nurut mengocak, "telah gak boleh nangis sini lihat saja" ucapku sekalian menggenggam kepalanya buat menengok lihat kontolku, dilihat matanya berkaca-kaca, kudorong kontolku ke bibir kecilnya yang seksi itu, "membuka dan sepong kontol ari bu" ucapku, ia selalu tutup mulutnya, saya menjepit keras hidungnya maka dari itu dia kesusahan bernafas serta buka mulutnya, dengan cepat ku masukan kontolku ke mulutnya dan kuhentakkan dengan kasar. WAJIB 4D


"ohok…ohok" bu rida terbatuk-batuk, "jika saya nggak ingin kasar, nih hirup saja!" Gertakku, menyaksikan saya menyentak,dia mulai coba menyedot-nyedot palkonku dan memaju mundurkan kepalanya, saya cepat ambil camera yang terkapar di meja beliau serta merekam kegiatan beliau nyepongin kontolku, "bu rida, cheese!" Ucapku, dia menatapku serta mau emosi karena dia sadar saya merekamnya, akan tetapi kutahan kepalanya dengan tanganku, "hhmm..ehhmm.." suaranya terhenti, kuletakkan camera itu di meja beliau kembali, kuraba toketnya di luar gamis biru tua yang dia pakai ini hari, dia kembali memelototiku, saya mengabaikannya serta memulai meremas toketnya, "hhmm..hhmm.." desah kecilnya.


Sebab kurasa cukup session sepongnya, kutarik keluar kontolku dan kuberdirikan badannya, "ingin ngapain kembali kamu!" Gertaknya, kududukkan beliau di meja kerjanya, serta kunaikkan rok biru tuanya sampai kepinggang nampak kaki dan paha mulusnya


dia gak memanfaatkan legging sepatutnya akhwat lain, dia cuma memakai cd mempunyai motif bunga, kuremas perlahan memeknya di luar cdnya, "ri…cukup…ssh" ujarnya, kutarik cdnya dan kubuang entahlah ke mana, kumelihat memeknya yang berjembut lebat itu serta bibir memek masih yang makin dekat, kupermainkan jariku di bibir mekinya untuk cari itilnya, selesai kudapatkan, kupijit-pijit itilnya, "sshh…stop ari" pintanya dengan mendesah. Saya lalu masukkan tanganku yang satunya ke gamisnya, cari toketnya, seusai kudapatkan langsung kuremas-remas kembali, dia tampak menggeleng-gelengkan kepalanya seakan menampik permainan tanganku akan tetapi dia selalu menikmatinya, "sshh..sudah yaa..ari…" desahnya, kumerasakan memeknya mulai becek


"berlaga sok nolak! Ini memek ibu dah becek" ucapku, kuhentikan semua rangsangan, kuarahkan cameraku ke memeknya agar merekam pekerjaan eksekusiku, kudekatkan dan kugesek palkonku ke bibir memek beliau, "sshh…jangan setubuhin ibu ri…ibu minta..sshh" ujarnya sambil mendesis, kumasukkan palkonku berasa ada yang menjejal kontolku, kupijit-pijit kembali itilnya dengan tujuan buat menstimulasinya, lalu kuhentakkan keras kontolku ke mekinya, "Akkhh! Sakit ari!" Teriaknya dengan kepalanya yang mendangak keatas. Kudiamkan sekejap kontolku di memek bu rida, berasa pijatan memeknya yang nikmat, kumulai mengeluar masukan kontolku di memek beliau, "kamu jahat ari! Kamu setubuhin ibu!" Gertaknya, memandang dia mendampratku dengan keras


CERITA DEWASA MAHASISWA MENIKMATI DAN MENCICIPI BADAN DOSEN YANG CANTIK JELITA


saya memacu memeknya dengan keras juga ekspresikan kemurkaanku karena beliau gertak, "Uhh..sshh…perih ari, hentikaaaaann…" desahnya menampik tingkah lakuku, memandangnya bertambah mendesah kuhentakkan lebih keras kontolku sampai berasa sentuh bibir rahimnya, "akhh..tidak boleh dalam sekali ri" desahnya, perlahan-lahan suara perihnya berganti jadi desahan manja, "ahh..kurang ajar kamu..sshh…ohh…", "ari…sshh…ibu pengin keluar…sshh" desahnya, berasa mekinya berkedut-kedut, saya lebih melecutnya keras sampai menggoyahkan meja kerja beliau ini, "ohh ibu sampai…sshh" desahnya dituruti dengan semburan hangat cairan cintanya tentang palkonku, berasa semburan kecil di perutku dari mekinya


kudiamkan kontolku biarkan dia nikmati orgasmenya, lalu kugendong beliau dengan kontolku yang menancap di mekinya, kubawa dia dan camera yang sejak dari barusan merekam pekerjaan kami ke meja kerja dosen lain, kulepaskan kontolku,dilihat darah fresh melekat di tangkai kontolku, lalu kuposisikan badannya membungkuk serta bertopang di meja itu, kukembali menyikatnya dari belakang, "Uhh.." desahnya saat kontolku masuk memeknya, kugenjot dengan sedikit kasar, kuremas toketnya dari belakang, kutegakkan badannya maka dari itu dia berdiri tegak dengan kontolku masih melecut memeknya, hijab lebarnya mulai kusut begitu halnya gamisnya lembab sebab keringat kami, kedengar nada telepon yang kutebak itu merupakan ponsel kepunyaannya, "ari setop ri…itu ada telepon..ssh" pintanya


saya terasa jika saya mempunyai sebuah buah pikiran hilang ingatan, "ibu jalan ke meja ibu, saat ini dengan kontol saya masih di memek ibu, cepat!" Perintahku, nampak dia jalan membungkuk berpijak pada lututnya, saya masih juga memacu memeknya tiada ampun, "ari, ibu letih…udah donk" pintanya sekalian menggerakkan pahaku biar saya hentikan lecutanku, saya menarik pundaknya buat kembali tegak, kupegang dagunya serta berbicara "jalan saja lah kau lonte! Kau itu lonte saya saat ini! Haha", sembari terus memaksain jalan, setelah tiba di meja kerja beliau, dia langsung beroleh mobile phonenya dengan status menungging bertopang di meja kerjanya, kulepaskan kontolku untuk ambil camera tadi ketinggal di meja dosen lain


kusaksikan dia langsung mengusung telepon, "ya sony?" Tanyanya, oh dari adiknya ternyata, kulangsung percepat jalanku tuju beliau, kuposisikan camera untuk selalu merekam kami, dan kembali kugenjot memeknya, secara lembut untuk memberikan kepuasan buatnya, "pengen jemput mbak yaah..ssh?" Tanyanya, kuperintahkan bu rida untuk aktifkan loudspeaker telpon selulernya, "mbak sakit ya? Jam berapakah sony jemput?" Bertanya adikknya cemas, "eeenng tak kok son, kakak hhmm baik aja…,ssh kakak pulang naik angkot ajaahh kelak" ujar bu rida dengan mendesah lantaran saya gak hentikan lecutanku di memeknya, "oh oke mbak, berhati-hati ya" ujar adiknya di telpon, "hhmm iya dek" katanya. Mengenal telpon itu udah selesai, kugenjot keras kembali memek beliau, "ohh..ohh..sshh…" desahnya, "ibu pengen keluar kembali ri…sshh" desahnya, "ah cepat sangat bu,hhmm" desahku, kutarik keluar kontolku serta kuarahkan kontolku ke anusnya, "eh!eh!eh! Pengin ngapain kamu disana? !" Tuturnya kuatir, lantaran kontolku cukup basah dengan cairan mekinya langsung kumasukkan sedikit kontolku ke anusnya. WAJIB 4D


"Akkhh! Pedih ari, gak boleh disana!" Teriaknya, kuhentakkan lagi kontolku sampai kontolku masuk semua di anusnya, "ohh stop ari, sakit…" pintanya, kugenjot perlahan sekalian kumainkan jariku di memeknya yang membuat kembali mendesah biarpun kesakitan "aduh…sshh…ahh ari…", saya terasa kalau saya selekasnya muncrat, kutarik kontolku dari anusnya serta kumasukkan ke memeknya yang rapat itu lagi buat memberi orgasme ke-2  untuk beliau, "ohh…ibu sampai" desahnya dituruti semburan cairan cintanya semakin banyak ketimbang yang pertama, maka membasahi lantai, kutarik keluar kontolku keluar memeknya, lalu kuhentakkan lagi kontolku ke anusnya, "akhh sakit itu ari!" Teriaknya yang baru-baru ini terima orgasme ke-2 , kupercepat pecutanku, "aahh ahh bu saya hingga" desahku dibarengi dengan 4 kali muncratan pejuku dalam anus beliau, "ohh perih…sshh" desahnya merasai semburan pejuku di anusnya


selesai suka saya menyemprot pejuku, saya ambil kontolku serta badan beliau jatuh ke lantai yang basah dengan cairan beliau, kucari cd beliau, serta kubersihkan kontolku dengan cd beliau, kurekam badan beliau yang terduduk lemas menyender di meja tempat kami mempercepat hasrat barusan, hijab panjang dan gamisnya basah disanggupi keringat, sementara roknya dibasahi cairan cinta, darah fresh dan pejuku yang keluar anusnya. Kulekas memanfaatkan bajuku, ambil bra beliau, "saya meminta bh ibu ya, buat bahan coli, oke sayang, gak boleh kadu siapa saja kalaupun tidak pingin rekaman ini saya tebar, kamu jadi lonte saat ini bu, haha" ucapku di muka parasnya sembari kukecup dahinya, kedengar tangisan menjadi-jadi dari beliau, kutinggalkan beliau sendiri di ruangan dosen itu dengan rasa senang.


——-


Ini hari yaitu 4 hari sehabis insiden pemerkosaan bu rida yang ari kerjakan di ruangan dosen


——-


Bu Rida


Namaku rida (nama fiktif), saya ialah salah seorang dosen baru di perguruan tinggi yang berada di kota ini, saya biasa disapa "mbak-mbak akhwat" karena saya selalu memakai hijab panjang diikuti gamis serta rok panjang buat tutupi badanku dari tatapan genit banyak lelaki, badanku kurus tinggi, dadaku tidak besar cuma seukur 34B.


Ini hari yakni sekian hari seusai saya merasakan bencana pemerkosaan yang sudah dilakukan oleh Ari, mahasiswaku. Sore hari ini saya mesti pulang rada malam kira-kira jam 9 malam lantaran banyak pekerjaan yang sebaiknya kuselesaikan ini hari. Karena telah termasuk tengah malam, jadi bis yang mengangkat dosen telah tak bekerja kembali, karena itu saya menetapkan untuk pulang gunakan bis transkota, kumenunggu sekitaran 10 menit di halte depan universitas dan pada akhirnya ada sebuah bis transkota yang hendak kutumpangi, kutidak melihat kalau bis itu dipenuhinya oleh laki laki, dan cuman sedikit ada wanita, tetapi karena saya takut apabila naik angkot jadi saya beranikan diri buat menggunakan bus itu, saya tidak mendapatkan bangku untuk duduk, jadi kumemutuskan buat berdiri, waktu ku asyik bergelut dengan handphoneku, kumerasakan ada benda tegang yang menggesek-gesek bokongku yang terikat rok panjang warna krem ini.


BERSAMBUNG...

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama