CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN MONTOK ELIZA PART6

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN MONTOK ELIZA PART6

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN MONTOK ELIZA PART6, Hasrat-Bispak18 "Aaah…", saya menjerit takut saat tiba-tiba badanku terangkut, nyatanya Wawan memanggul ke-2  pahaku di atas pundaknya, serta ke-2  betisku yang terjuntai menekuk ke bawah ini melekat di punggung Wawan.

Saya bertambah tidak punya daya. Dengan tangan kiriku yang melingkar di leher pak Bijaksanain yang berdiri di sisi kiriku, tangan kananku yang melingkar di leher Suwito yang berdiri di sisi kananku, serta ke-2  pahaku yang dipanggul Wawan di pundak kanan dan kirinya, saya telah tidak dapat ke mana saja kembali.

Kengerian sedikit menyerangku saat saya sadari badanku melayang-layang cukuplah tinggi dari lantai, manalagi dalam status semacam ini mereka bawa badanku keluar kamarku, selalu keluar hingga sampai ke arah tempat jemuran busana.

Tetapi yang paling membuatku was-was ialah kepala Wawan yang ada di ke-2  pahaku yang terbuka, serta yang nyata muka Wawan menghadap langsung di bibir vaginaku, benar-benar dekat. Sebuah jilatan yang tengah dilakukan Wawan mengawali pembantaian kepada diriku, dan saya menggeliang kurang kuat karena tingkah Wawan ini.

"Wan… jangan… angghhhk…", saya coba meminta, namun saya mesti melenguh sewaktu Wawan kembali memagut bibir vaginaku yang terpampang di hadapannya, dan badanku menyebutng istimewa tidak bisa kukendalikan kembali.

Belumlah cukup siksaan keasyikan yang kualami, pak Bijaksanain dan Suwito memperbanyak pengidapanku. Mereka membeberkan bra yang membalut payudaraku, lalu nyaris berbarengan mereka menyesap ke-2  puting payudaraku yang ada pada hadapan mereka. Saya mulai tidak sanggup terima semua rangsangan ini, badanku menggelinjang dan mengartikulasikanng tidak bisa kukendalikan kembali.

"Mmmhh… udaaah…", saya mendesah serta meminta.

Tiada jawaban pada mereka atau tanda-tanda mereka pengin dengarkan permintaanku. Mereka bertiga lagi menarik ke-2  puting payudaraku,  bibir dan lubang vaginaku. Saya mulai menderita dalam kesenangan ini, nafsuku telah naik tidak karuan, dan rasa panas mulai menjalari sekujur badanku.

"Ngghh… sudaah… mmhh… hentikaaan… aunghhh…", saya meminta serta merengek-rengek antara lenguhan dan rintihanku.

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN MONTOK ELIZA PART6

Namun benar-benar salahku pun sich, nampaknya sakit hati tiga pejantan ini terlampau besar sehabis saya berkali kali memikat dan memancing gairah mereka sepanjang hari ini. Mereka sekali-kali tidak memedulikan permintaanku dan dengan kejam mereka lagi menyiksaku.

Saya telah tidak kuat kembali. Pinggangku meliuk dan meliuk, kepalaku sampai terdongak karena enaknya rangsangan bertubi tubi yang menimpa badanku ini. Sebab status badanku yang semacam ini, kepalaku jadi terjuntai ke bawah, dan rambutku yang terurai ini tersentak sentak ikuti pergerakan badanku.

Tau-tau mereka bertiga bersama-sama menyudahi tindakan mereka, tapi mereka biarkan badanku terus melayang-layang tinggi di bahu mereka. Saya mendesah perlahan-lahan, dalam hati saya berasa sedih sebab nikmat yang menempaku ini jadi sirna sewaktu mereka stop demikian saja sesuai ini.

Namun saya cuma diam, saya gak pengin berujar apa apa, memohon maupun melakukan perbuatan apa saja, walau diam diam saya nikmati tersisa sisa pergolakan nafsu masih menempa badanku.

"Non Eliza pengen turun?", bertanya Wawan sembari meniup bibir vaginaku.

"I… iyaa…", jawabku dengan merengek-rengek dan saya sedikit menggoyang goyangkan pinggulku buat menghindari bibir vaginaku dari tiupan Wawan.

"Wan…", saya kembali merengek-rengek di Wawan.

Dengan ke-2  betisku yang melekat di punggung Wawan, serta ke-2  pahaku yang menjepit kepala Wawan, pergerakanku sekali-kali tidak bermanfaat. Apa saja yang kulakukan, bibir vaginaku masih berada di hadapan muka Wawan yang sampai hati melanjutkan tingkahnya itu.

"Terus apa tanggung-jawab non barusan telah membikin kita kita tegangan tinggi waktu tonton non di kamar tadi siang?", bertanya Suwito yang lantas menyeruput puting payudaraku yang berada pada hadapannya sampai saya mengulet dan melafalkanng kurang kuat.

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

"Enggh… maaf deh… tapi… kalian kok kurang ajar sich… kalian itu ngintip saya, kok malahan saya yang diminta tanggung-jawab?? Semestinya kan saya yang emosi??", dari meminta sekarang saya jadi berkeberatan dengan kecewa sekalian membatasi hasratku saat lagi Wawan serta Suwito repot serang wilayah wilayah peka di badanku ini.

Dengar omelanku, Wawan serta Suwito menyudahi gempuran mereka, serta mereka sama-sama berpandangan sementara.

Saya sendiri memandang geram dari mereka, tapi saya tidak dapat melakukan hal apa saja saat badanku masih melayang-layang semacam ini dengan ke-2  tangan dan kakiku yang ada dalam kekuasaan mereka.

"Wah tidak ingin tahu, utamanya non Eliza mesti tanggung-jawab. Lagian non Eliza telah buat kita kita ngaceng berkali kali tanpa ada hasil sejak mulai pagi", kata Wawan lalu kembali memagut bibir vaginaku.

"Engghkk… ngghh…", saya melenguh kesenangan karena siksaan Wawan ini dan pinggangku kembali meliuk sampai perutku terangkut tinggi.

Saya pengin meronta, saya pengin meminta biar mereka melepaskanku ini hari saja, lantaran saya gak mau pada situasi lemas waktu terima telpon Andy malam nanti. Saya mau nikmati saat saat mengobrol dengan Andy tanpa siksaan rasa pegal maupun mengangut gara-gara kepayahan.

Namun tidak berapa lama kemudian saya telah tak bisa kembali berpikiran tenang. Saya mengesah rintih kenikmatan di saat ke-2  pergelangan tanganku dicekam oleh pak Bijaksanain serta Suwito, dan tangan mereka yang satunya mereka pakai buat meraba serta membelai perutku, dan mereka berdua kembali mengulum puting puting payudaraku.

Semuanya ini masih ditambah lagi tingkah Wawan yang meraba raba ke-2  pahaku yang terpangku di pundaknya ini dengan ke-2  tangannya. Anyar kesempatan ini mereka bertiga menyiksaku dengan sekasar ini. Semuanya kesan kesenangan yang kurasakan ini begitu bagus serta mengacak pikiranku.

Selanjutnya saya menunjuk nikmati saat saat jadi bulan bulanan tiga pejantan ini, dan saya cuman dapat mengharapkan malam nanti saya masih lumayan kuat untuk terima telephone Andy.

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

Kunjungi Juga : Pencuri Jackpot & Pemburu Hadiah

Badanku mengartikulasikanng berulang-kali, pinggangku meliuk serta meliuk sangking nikmatnya rasa nikmat yang kuterima ini. Tidak dapat kutahan kembali, saya mesti berserah dirundung orgasme.

Saya melenguh sejadi jadi dan menggelinjang istimewa melepas luapan liar ini, dan sekali ini tiada satu juga pada mereka yang pengen mengampuniku kendati pun saya meminta seperti apa saja.

Sampai sekali ini mereka kian memperhebat siksaan mereka padaku. Saya rasakan lidah Wawan menyerang masuk isi lubang vaginaku, serta tersebut tetap ditambahkan bibir Wawan yang memagut bibir vaginaku dengan liar.

"Aaahh… ooooh… Waaan…", sebuah cucupan yang benar-benar kuat oleh Wawan pada bibir vaginaku membuatku menjerit kesenangan.

Rasanya tiap-tiap tambahan tulang di semua badanku lepas saat saya mesti melafalkanng istimewa karena tingkah Wawan ini. Ke-2  betisku melekat kuat di punggung Wawan, menyebabkan lututku telah tak dapat kutekuk kembali.

Ke-2  tanganku yang melingkar di leher pak Berbudiin serta Suwito gak lepas meskipun saya mengulet seperti apa saja. Mereka mengamankan ke-2  pergelangan tanganku di muka dada mereka masing-masing dan tangan mereka yang satunya seperti tidak jenuh permainkan ke-2  payudaraku.

Dengan gerak badan yang terhenti sesuai ini, saya berasa tidak memiliki daya sampai utk sekedar melepaskan luapan orgasmeku. Namun diam diam saya malahan benar-benar puas ditangani seperti berikut oleh mereka, dan saya benar-benar nikmati ketidak mempunyai dayaanku ini.

VII. Pembantaian Itu Bersambung

"Telah dong… turunin saya ya…", saya meminta serta merengek-rengek dari mereka dengan napas yang tersengal.

"Aanggkkh…", saya melenguh sejadi jadi sewaktu jawaban yang kuterima merupakan pagutan Wawan di bibir vaginaku.

Tetapi cuma sekejap saja, Wawan telah menyudahi pagutannya. Serta dia turunkan ke-2  kakiku dari pangkuan pundaknya, membiarkanku terkait lemas dengan ke-2  tanganku yang masih melingkar di leher pak Bijakin dan Suwito, dan ke-2  pergelangan tanganku yang masih terkunci di muka dada mereka.

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN MONTOK ELIZA PART6

Saya memandang Wawan ke arah pintu yang membataskan sisi dalam dan luar di lantai dua rumahku ini, serta dia ambil kunci pintu yang menempel di lubang kunci sisi dalam pintu itu, lalu memasangkan kunci itu pada sisi luarnya.

Selanjutnya Wawan tutup dan menggembok pintu itu, lalu dia masukkan kunci pintu itu dalam kantong celananya, sekalian melihatku dengan senyuman penuh cibiran, seakan mau berkata kalaupun sekali ini saya mustahil berhasil lolos.

Tiba-tiba saya terperanjat karena saya memahami sebuah hal. Bukan bab saya telah tidak barangkali dapat larikan diri, karena saya telah pahami kalaulah saya usaha lari ke bawah, kelanjutannnya di bawah kelak saya mesti terkepung kembali oleh mereka dari 2 arah serta bakal lekas ketangkap kembali oleh mereka.

Yang kumaksud merupakan, kenapa mereka menunjuk tempat jemuran busana ini untuk tempat menghajar diriku? Di lokasi yang benar-benar terbuka ini, bagaimana kalaupun kelak rintihan serta lenguhanku hingga sampai kedengar oleh orang yang melalui di jalan depan rumahku? Atau, bagaimana bila kami hingga tampak oleh tetangga di muka rumahku yang tanpa ada berencana memandang menjurus rumahku?

"Wan… gak boleh di sini dong… di kamar saja ya…", saya mulai merengek-rengek.

"Agar non dapat lari?", bertanya Wawan dengan suara mengolok.

"Nggak… bukan getho Wan… saya takut bila di sini kelak suaraku kedengar orang di muka gimana… Iya dech saya janji tidak akan lari kembali", saya usaha meminta dengan suara memelas.

"Ya kalaupun begitu non tak boleh bernada, ringan kan?", jawab Wawan sesenang hati, dan dia mulai dekatiku.

Saya memandang Wawan sekalian memasangkan paras cemberut, namun tidak lama setalah itu badanku menyebutng sewaktu ke-2  payudaraku telah kembali diremas remas oleh pak Bijakin dan Suwito.

"Eeh… mmmhh…", saya mengesah serta menggelinjang, di antara kenikmatan serta kesakitan.

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

Wawan lagi merapat, serta sekarang penglihatanku berganti ke di penis Wawan itu udah tegak menunjuk itu, yang telah siap buat mengeduk serta mencabuli lubang vaginaku.

Saat Wawan telah membungkuk di hadapanku serta ke-2  pahaku yang kurapatkan mulai sejak barusan ini dikendurkan olehnya, saya menggigit bibir dan pejamkan mataku, siap-siap mengikhlaskan lubang vaginaku ini terima tusukan sadis dari penis gagah Wawan itu.

"Mmm…", saya mengesah lambat di saat kurasakan bibirku ini di cium halus, dan saya selalu pejamkan mataku.

Kecupan Wawan ini demikian mesra. Bikin jantungku berdetak cepat.

"Mmmhh…", saya kembali mengerang saat kurasakan sebuah jemari tangan tercelup masuk ke lubang vaginaku.

Jemari tangan yang nakal itu mulai mengeduk lubang vaginaku. Ditambah lagi dengan remasan remasan halus di ke-2  payudaraku oleh pak Bijaksanain dan Suwito,  kecupan mesra Wawan yang sekarang udah berganti jadi pagutan penuh gairah di bibirku, semuanya membuatku mulai menderita dalam birahi.

Ke-2  lututku ibaratnya lemas. Bila kini ke-2  tanganku tidak melingkar di leher ke-2  pejantan yang ada di sisi kanan serta kiriku ini, ke-2  kakiku ini tentu tidak sanggup menumpang badanku. Saya kembali rapatkan ke-2  pahaku, coba membatasi derasnya laporkan jemari tangan Wawan yang mengakibatkan rasa nyeri pada lubang vaginaku.

Sedangkan saya lagi mendesah terbendung saat lagi bibirku lagi dipagut Wawan seperti berikut, serta napasku mulai habis. Saya bertambah menderita dalam kesenangan ini. Saya gak sanggup meronta, badanku rasanya sangat lemas, tenagaku lesap entahlah ke mana.

Saya buka mataku, memandang Wawan dengan sayu, coba menggelengkan kepalaku, mengharap dia mengetahui kodeku bila saya telah memulai menanggung derita sebab kekurangan napas. Tetapi Wawan jadi memperbanyak siksaan ini. Saya rasakan lidah Wawan melesak masuk ke mulutku, dan reflek saya membalasnya, sampai lidah kami sama sama bertaut.

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN MONTOK ELIZA PART6

Selanjutnya, Wawan dengan kuat mengisap mulutku, mengisap dan mencucup air ludah dalam mulutku ini. Saya sudah tidak dapat bernafas kembali sebab pergolakan birahi yang menimpa diriku ini semacam menyumpal dadaku.

"Oooh…", saya mengeluhkan lega di saat selanjutnya Wawan membebaskan pagutannya sesudah bahagia menyesap semuanya air ludah dalam mulutku ini.

Napasku tersengal gak karuan selesai barusan saya lumayan lama kekurangan napas. Saya usaha atur napasku ini, tapi cubitan nakal Suwito pada puting kanan payudaraku ini bikin napasku kembali mengincar.

Dan di saat pak Berbudiin meremas kuat payudara kiriku, dan menyesap puting payudaraku itu dengan sekeras kuatnya, saya mendesah kesenangan nikmati seluruh cumbuan mereka ini.

"Aauw…", saya kembali menyambat di saat Wawan dengan semaunya mengambil jemari tangannya yang semenjak barusan direndam celup ke lubang vaginaku.

‘Waan… memasukkan lagi…', saya menjerit dalam hatiku.

Saya sedih. Saya gak pengin jemari tangan yang nakal itu keluar dari dalam lubang vaginaku. Saya ingin meminta di Wawan biar dia ingin masukkan jemari tangannya kembali, atau jadi masukkan penis perkasanya itu ke lubang vaginaku.

Tetapi saya masih lumayan sadar buat melindungi harga diriku jadi nona majikan mereka. Karena itu saya mau tak mau diam serta pejamkan mataku, sekalian mengharap mudah-mudahan Wawan lekas memikat lubang vaginaku kembali.

"Mmmhh…", saya melenguh perlahan saat rasakan suatu yang tebal, hangat dan basah mendesak bibir vaginaku.

Saya buka kembali mataku. Nyatanya kini Wawan tengah berjongkok di depanku dan menjilat-jilati bibir vaginaku. Ternyata Wawan masih ingin permainkanku, menganiaya diriku yang telah terbenam dalam luapan birahiku ini.

Seterusnya Wawan memegang ke-2  pahaku, lalu dia memagut bibir vaginaku. Saya mendesah kesenangan, badanku kembali menggeliang, kurasakan cairan cintaku kembali meluluh.

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

Dan kesan yang menakjubkan menimpa diriku sewaktu tau-tau Suwito menangkap dan memagut bibirku, sementara itu pak Bijaksanain yang masih juga menyusu pada puting kiri payudaraku, sekarang  meremasi payudaraku yang satunya, yang pernah tidak bekerja lantaran dibiarkan oleh Suwito yang saat ini repot melumat habis bibirku.

"Mmmh… mmm…", saya mengesah nikmat karena cumbuan bertubi tubi yang sudah dilakukan tiga pejantanku ini, dan saya cuma dapat mengguman gak terang karena bibirku yang selalu dipagut dengan garang oleh Suwito.

Seakan seluruhnya belumlah cukup, sekarang Wawan kembali menusukkan lidahnya ke lubang vaginaku. Lidah itu merayu lubang vaginaku dengan nakal sekali, meliuk liuk ke kiri serta ke kanan, ke atas serta ke bawah, membuat mataku terbeliak, badanku menyebutng serta melafalkanng.

Saya sudah tentu menjerit kesenangan bila bibirku tengah tidak dilumat oleh Suwito sesuai ini.

"Mmmhh… mmmpphh…", dalam serangan mereka saya mengesah panjang dan badanku tersentak seringkali menyertai orgasme istimewa yang menempa badanku.

Otot perutku mengartikulasikanng sampai ibaratnya bakal kram, menghadirkan rasa nikmat pada merasa sakit yang menganiaya diriku. Semuanya itu masih ditambah lagi rasa nyeri yang semakin jadi di lubang vaginaku, yang memaksakanku untuk selalu orgasme.

Saya merasai cairan cintaku membanjir banyak. Tetapi dengan kejam Wawan memagut bibir vaginaku kuat kuat dan pagutan itu tidak lepas meskipun saya menggeliang seperti apa saja. Serta seluruhnya cairan cintaku yang tetap meluluh itu dicucup dan diseruput Wawan sampai habis.

"Mmmhk…", saya mendesah kurang kuat, pasrah.

Tidaklah ada yang dapat kulakukan disamping menggelepar, meronta, mendesah terbendung. Tapi gelombang orgasme yang menderaku ini benar-benar tidak menyurut, lantaran Wawan terus mengeduk aduk lubang vaginaku dengan lidahnya, sementara itu Suwito gak melepas bibirku dari pagutannya, sementara pak Bijaksanain selalu semangat memagut puting kanan payudaraku.

Mereka terus menjarah badan nona majikan mereka ini.

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN MONTOK ELIZA PART6

Sesudah sejenak disiksa sesuai ini oleh mereka, penglihatanku mulai kabur. Saya udah lemas dan cuma dapat pasrah terima semuanya ini. Tenagaku seperti lenyap bersama cairan cintaku yang membanjir keluar lubang vaginaku. Serta rasa tidak punya daya ini mengantarku orgasme kembali untuk ke demikian kalinya.

"Uhuuk… ngghhk…", saya terbatuk batuk kekurangan napas waktu Suwito melepas pagutannya, dan saya  melenguh nikmati orgasmeku.

"Non… non cakep sekali…", desah Suwito, lalu mengecup telingaku, mengulum daun telinga kiriku, memperbanyak semua kesan nikmat yang udah dari sejak barusan menganiaya badanku.

"Oooh…", saya mengesah dan menggigil, mataku kupejamkan kuat kuat.

Cumbuan yang sedang dilakukan Suwito saat ini demikian mesra, membuatku lebih kebingungan dan gak tahu harus melakukan hal apa. Jantungku berdetak kuat, sementara itu orgasmeku benar-benar tak berhenti.

"Sudah Suwitoo… kamu mengapa sich… oooh…", saya merengek-rengek, akan tetapi saya kembali mengesah di saat tau-tau kurasakan suatu hal yang hangat pada leherku.

Saya tidak rasakan kuluman pada puting kanan payudaraku, mempunyai arti sudah tentu pak Bijaksanain yang memindah gempurannya pada leherku ini.

"Pak Bijakin juga… auuuh… Waaan… udaaah…", saya merengek-rengek rengek, meminta mereka menyudahi pembantaian pada diriku ini.

Namun mereka mana ingin mendengarkanku?

"Oooh… sudaah… hentikaaan…", saya selalu menjerit, merengek-rengek, meminta dengan napas yang tersengal.

Tetapi lidah yang nakal itu masih bermain di lubang vaginaku, menyerang dan mengeduk tiada ampun. Daun telinga kiriku selalu dilumat secara lembut, lalu jilatan serta ciuman di leherku ini… pun semua rabaan tangan tangan mereka yang penuh gairah pada sekujur badanku ini…

"Aaaah…", saya menjerit panjang, tidak sanggup terima siksaan orgasme untuk orgasme yang tetap menderaku sejak mulai badanku jatuh ke tangan tiga pejantanku.

BERSAMBUNG...

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama