CERITA DEWASA KENIKMATAN TUBUH SEXY PENARI JALANAN PART2

CERITA DEWASA KENIKMATAN TUBUH SEXY PENARI JALANAN PART2

WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR

CERITA DEWASA KENIKMATAN TUBUH SEXY PENARI JALANAN PART2, Hasrat-Bispak18 Muka Juragan yang lebar itu melekat ke muka saya, bibirnya yang lebar melekat ke bibir saya, memaksakan mulut saya terbuka. Duh, lidahnya turut main pun, masuk-masuk ke dalam mulut saya, ajak bergelut lidah saya. Lain sekali rasanya dengan cium pipi atau cium tangan, rasanya hangat, geli… Saya kurang senang berbau mulut Juragan, jijik dengan lidahnya yang basah, namun saya terasa tak ingin menantang, gak tahu kenapa… Lidahnya melumat lidah saya, bibirnya melumat bibir saya. Lama sekali kami kecupan, kecupan saya yang pertama, kepala saya tertekan kepalanya. Duh, yang saya kerjakan ini salah tidak ya? Iya, saya mulai sadar saya sedang jual tubuh saya… itu sesungguhnya salah, tetapi kok… mengapa saya jadi tidak perduli? Mengapa saya justru jadi bernafsu mengandaikan bagaimana nampaknya saya saat ini? Saya hampir telanjang, susu saya habis diremas-remas, bibir merah saya dilahap, serta tubuh saya dihimpit tubuh laki laki. Bunyi-bunyi jilatan, desahan, serta cairan di mulut saya. Dan saya malahan semakin terlarut. Lidah saya mulai menjilat balik lidah Juragan. Air liur Juragan saya telan.


"Uaahhh…" keluh saya di saat Juragan pada akhirnya menarik bibirnya.


Tersisa liur kami dari kecupan basah barusan masih nyantol seperti tali yang menyambung bibir saya serta bibir Juragan.


"Juragan… rasanya kok lain ya…" kata saya. "Jiah!"


Saya terkejut waktu Juragan mencubit-cubit pentil saya.


"Bagaimana Denok, kamu senang di cium seperti barusan? Sedap kan?"


"Ahn…" desah saya sebab kesenangan pentil saya dimain-mainkan, karena itu pembicaraan saya sudah tidak terlewati,


"Iya Juragan… saya senang di cium seperti tadi…"


"Benar? Bagus, bagus," Haduh! Juragan nyentuh sisi depan kancut saya! Ujarnya, "Saya membikin kamu lebih nikmat di sini ya?"


Juragan mengungkap kancut saya serta menowel… menowel… itil saya!


"Coba bila begini…"


"Nhaaaa!! Iyhaaah? Aahh… tidak boleh!!"


Seperti kesetrum saya waktu itil saya ditowel dan dikocak jari-jari Juragan. Mengapa ini… kok tubuh saya bereaksi sesuai itu?


"Ooh… heehhh… aduh Juragan… kena…pa ini?" saya meracau, kebingungan dengan tubuh saya sendiri.

CERITA DEWASA KENIKMATAN TUBUH SEXY PENARI JALANAN PART2

Saya belumlah sempat disentuh orang pada bagian situ. Sumpah, saya gak tahu ada apakah rupanya. Rasanya ada suatu yang pengen keluar pada tubuh saya… Saya takut. Juragan lagi memain-mainkan itil saya tanpa ada ampun. Rasanya panas dingin, kalang kabut, bergidik! Dan… aduh, nikmat! Ditambahkan lagi, saat ini Juragan memasuk-masukkan jarinya pun ke… belahan memek saya!


"Aduh, aduh, ahh… Juragan! Juragan udah… gak boleh! Ah… saya… saya… aduh juragan ada yang ingin keluar Juragan… aduh…"


Betul-betul, saya terasa seperti akan pipis… Haduh bagaimana ini, masa' saya pipis di muka Juragan? Jari-jari Juragan terus main di kemaluan saya, serta gak tahu mengapa, saya jadi ngangkat-ngangkat selangkangan saya!


"Uuuuaaahhh… iyaaA!!"


Bobol-lah pertahanan saya selanjutnya, serta kedengar bunyi "criiit" dari itil saya yang memuncratkan suatu hal.sebuah hal.  Aduhhh… malunya. Saya berasa seperti baru saja pipis di tempat tidur Juragan. (Terakhir saya ketahui itu bukan pipis). Tapi… kok rasanya sedap serta sangat nikmat, hingga sampai ada yang keluar tubuh saya setelah itil serta memek saya dimain-mainkan Juragan? Sampai saya angkat pinggul saya?


"Haahh… haduhh…" Saya terengah, sesudah ngecrit, tubuh saya seperti habis terkena strum atau kesambar petir. Duh, hilang ingatan tenan. Hingga sampai gemetar. Juragan senyuman di muka muka saya, sembari ngomong, "Nach, itu buat awalannya, Denok…"


Serta tidak diduga saja, Juragan udah membuka celana, serta melekatkan… melekatkan… anunya di belahan memek saya!


"Aduh, Juragan…! Itu… Kok ditempel ke anu saya?!" kata saya. Benar-benar saya belum ketahui banyak perihal tubuh laki laki serta wanita.


"Ini namanya kontol, Denok," Juragan mengatakan, "Kontol ini pengen masuk ke memekmu…"


Saya melotot memandang anunya Juragan yang besar dan berurat itu. "Tapi… namun gak bakalan muat, Juragan!"


"Tidak apa-apa… Kukasih kamu tiga puluh ribu kembali kalaupun kamu pengin kumasuki."


Kesempatan ini Juragan tak tunggu jawaban saya. Beliau langsung turunkan tubuhnya yang besar itu, menjepit tubuh saya di bawahnya. Dan anunya… kontolnya… masuk ke memek saya! Ampuun! Sakit! Saya hingga njerit!

WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR

"AaaaAAAA!! Aduuuu!!"


Juragan mendengus dan menggerung. "Huoooh! Kamu masih perawan ya Denok!? Sempit sekali!"


Perawan? Aduh biyung… saya ditiduri Juragan! Tubuh Juragan yang berat menindih tubuh saya, dadanya menggencet susu saya, kontolnya yang besar itu mencoblos memek saya… menerobos kehormatan saya… Saya berasa sakit campur nikmat campur malu… Aduh, Bapak, Simbok, saya bukan perawan kembali!


"Saya masuk lebih dalam kembali, ya, Denok?" Juragan ajukan pertanyaan tiada tunggu jawaban, menerobos jadi dalam ke anu saya. Saya cuman dapat bernada ah uh saja. Lantas perlahan-lahan Juragan menarik kontolnya hingga keluar semua… Beliau capai belakang kepala saya, suruh saya menyaksikan. Di kontolnya tampak bintik darah, darah perawan saya! Haduh biyung. Juragan tertawa, lalu beliau cium bibir saya kembali. Sembari mencium, anunya ia masukan kembali ke memek saya.


Saya njerit kembali, tetapi mulut saya ketutupan mulutnya. Selanjutnya Juragan terus nggenjot saya, masuk keluar, masuk-keluar, jadi lama jadi cepat. Tubuh saya digoyang-guncang, kepala saya menenggak-nenggak, sepasang susu saya gondal-gandul, digoyangkan pergerakan Juragan. Saya hingga sampai tidak dapat bicara, sekedar dapat ndesah serta njerit gak karuan. Saya usaha mohon Juragan gak boleh kencang-kencang, namun beliau tidak dengerin. Tapi…kok saya berasa nikmat, ya? Duh, saya kembali di… dientot sama Juragan, dan saya baru mengerti ngentot itu… enak… udah gitu… saya… dibayarkan? Mengapa nggak sejak dahulu saja, ya?Terbayang ingatan sesuai itu dalam kepala saya. Namun saya lewatkan. Saya luluh gara-gara serangan-gempuran Juragan. Waktu beliau rebah serta mohon saya tegak, saya nurut. Serta tubuh saya gerak sendiri, turun-naik sekalian masih tersodok kontolnya.


"Aah! Aiih!! Hiih!"


Duh, saya sudah tidak tahu kembali apa yang keluar bibir saya, atau kayak apa Kedengarannya saya. Muka saya pastilah terlihat porno sekali. Dada saya gonjang-ganjing. Juragan tampak suka.


"Hah… uh… Mari selalu Denok… saya puas ndengar suaramu bila dientot… mbikin jadi gairah. Kamu suka juga, kan?" Juragan usaha ngajak berbicara. Saya njawab dengan lenguhan dan bicara tidak terang, ah-ah uh-uh. "Hauhh… Ga…n! Enakh… ahh…"

WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR

"Denokh… uh… kelak kalaupun sudah sampai… kamu njerit yang keras ya?" pinta Juragan di celah napasnya yang mengincar.


"Sampai?" Saya kebingungan apa artinya.


"Kelak  kamu… uh… hh… rasa sendiri," kata Juragan.


"Yang seperti… uh… barusan. Saya mau… keluarin dalam kamu jika kamu udah… hingga, ya?"


"Hah… ough… di… dalam?" sumpah, saya gak tahu apa tujuannya Juragan, serta gak sempat mikir juga.  Mana sempat mikir, jika kepala saya banyak hati nikmat lantaran dientot Juragan. Tetapi gak lama lantas saya berasa ada yang mencapai puncak pada tubuh saya, waktu seperti itil dan memek saya dimain-mainkan barusan. Sudahkah waktunya?


Saya gak dapat kontrol tubuh saya. Saya semakin senang nggoyang pinggul, rasakan kontol Juragan dalam anu saya.


"Eahh!! Uwahh!! Haduhh!! JURAGAAAN!! ANNGGGHHHH!!" Serta menjeritlah saya.


Juragan dengar saya njerit, dan langsung memegang tangan saya sekalian angkat pinggulnya maka burungnya masuk sedalam-dalamnya ke memek saya.


"Khn! Ghooh!"


Mata saya melotot, mulut saya nganga, kemungkinan lidah saya menjulur keluar, saya telah tidak perduli semesum apa cakepg saya saat lagi saya menjerit kenikmatan itu. Saya merasai ada yang keluar dalam kemaluan saya. Basah dan hangat. Dari anunya Juragan. Buat kali pertamanya ada orang yang menyebar benihnya di pada tubuh saya.


"Hiyahh…" erang saya.


Tubuh saya cenderung di depan, ke-2  tangan saya bertopang ke dada Juragan, kepala saya mendangak, menganga sembari memekik. Dan pada akhirnya runtuhlah tubuh saya ke dada Juragan, ngos-ngosan, mendesah-desah. Susu saya yang terdesak jadi menyembul ke samping tubuh, pentilnya keluar keras. Beberapa lama saya terkulai di atas tubuh Juragan yang empuk. Ia terus geser saya dan bangun, lalu menggunakan kembali busananya. Sekalian mengenakan pakaian, ia bicara ke saya.


"Hehehe. Cukup bisa pula ndapat perawan siang-siang begini… Kalaupun kamu pengin, Denok, mencari uang itu tidak sulit…"

CERITA DEWASA KENIKMATAN TUBUH SEXY PENARI JALANAN PART2

Beliau jatuhkan enam helai lima puluh beberapa ribu ke dekat muka saya. Saya nggeletak gak karuan di tempat tidur Juragan, mandi keringat, ngos-ngosan. 


"Itu untuk kamu," kata Juragan. "Cukup kan untuk bayar sewaan kamu 3 bulan?"


Saya tiduran cukup lama hingga selanjutnya kapabilitas saya kembali. Cepat-cepat saya gunakan kembali kemben dan kain saya. Haduh, cakepg saya sudah pasti nggak karuan. Bedak saya hingga sampai luntur serta melekat di seprai tempat tidur Juragan. Juragan selalu duduk mencermati saya yang kalang kabut gunakan pakaian. Beliau diam saja. Saya pamitan dan tergesa-gesa turun. Di bawah, di muka toko semakin ramai. Sebagian orang karyawan Juragan manggil saya, namun saya gak berani hadapi mereka, manalagi serasi berantakan ini. Saya sampai 1/2 lari tinggalkan toko beras Juragan, langsung ke sewa. Ee, nyatanya ibu pemilik sewa kembali menduduki di muka.


"Siang-siang kok sudah balik, Denok? Lah, kok awut-awutan begitu? Habis ngapain kamu?"


Semuanya pertanyaannya saya hiraukan, saya jejalkan uang yang saya bisa ke tangannya, lalu saya terus mabur ke kamar. Saya segera membuka busana dan sanggul, masuk kamar mandi, dan mandi…ngguyur sekujur badan, basuh muka. Masih tidak yakin apa yang baru saja saya lakukan secara Juragan. Saya baru saja berikan keperawanan saya ke Juragan… diganti uang sewa 3 bulan. Apa saya berduka atau malu? Apa saya semestinya bersedih atau malu? Gak tahulah… Tetapi yang berlangsung malahan tangan saya mulai meraba-raba selangkangan saya, mainkan itil saya seperti yang telah dilakukan Juragan tadi…


Saya sang Denok, penari jalanan. Ini kejadian kehidupan saya. Selepas hari itu, ada yang berbeda di kehidupan saya. Saya masih tetap cari penghidupan dengan menari buat beberapa orang di Pasar. Tetapi ada yang lain…sekarang, setiap waktu saya butuh uang, saya gak kembali malas-segan tawarkan tubuh saya terhadap laki laki.  saya mengetahui ini gak betul, dan semestinya saya stop, namun bujukan uang sangat kuat. Saya sang Denok, penari jalanan, semuanya orang di Pasar mengenal saya. Siapakah yang tak mengenal sang Denok yang berkemben merah, berbedak dan bergincu tebal, bertahi lalat di pipi.

WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR

Serta saat ini saya juga di kenal sebagai Denok yang susunya montok, bokongnya sintal, goyangannya oke. Udah malam, dan saya baru-baru ini menari buat sebagian orang supir truk pengangkut sayur yang habis bedah muatan. Saya kalungkan selendang saya ke salah seorang, saya berikan senyuman manis serta saya bisikkan harga saya kalaupun ia pengen.


"Betul nih, begitu?" kata sang supir yang mempunyai tubuh kerempeng, punya rambut cepak, serta mulutnya berbau minuman.


"Hehehe," ucapnya sekalian menyentuh kemben saya.


"Ingin donk nyobain," ia remas tetek saya.


Dari seluruhnya orang yang berada di sana, sekedar ia dan seorang temannya yang ‘nanggap' saya. Saya membawa supir-supir itu ke jejeran kios kosong di pasar, yang gak laku-laku dicarter sebab terletak terlampau ke dalam.  Saya membuka antara lainnya serta saya hidupkan lampunya, serta 2 orang supir itu juga saya layani dari sana. Saya digilir mereka berdua di situ. Mereka meminta saya layani mereka sekalian. Jadilah saya diapit mereka berdua… seseorang ngentoti memek saya, dan yang satunya saya kasih pantat saya.


"Aduh, Neng, bokongnya sempit sangat, nih," kata orang yang nyoblos bokong saya. "Baru pertama?"


"Ah, tidak Bang," kata saya malu, sela napas mengincar.


Temannya main-main menanya, pernah sama berapakah orang saya bersetubuh. Berapakah ya? Saya pikirkan kemungkinan dua puluh atau lebih.  Saya gak ngitung. Saya gak peduli… yang saya berpikir sekedar kerja sebagai berikut lebih ringan mendapat uang. Saya  tidak berasa sendirian kembali.


"Uohhh… buang di dalam bisa nggak Neng?" bertanya supir yang di muka saya.


Saya ngangguk. Ia muncrat di memek saya. Saya mengerti itu sebetulnya bahaya, namun rasanya lebih enak… anget serta lebih senang saja rasanya. Dan setelah itu, saya mendapat uang. Sebulan-dua bulan sehabis Juragan ngambil kegadisan saya, saya jadi semakin mempunyai pengalaman selaku lonte. Telah banyak orang di Pasar yang rasakan tubuh saya: kuli, pedagang, preman, petugas, tukang ojek, supir dan sebagainya. Serta saya juga jadi kian dekat sama mereka semua. 

WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR

Saya seperti nyimpan semua rahasia mereka. Hihihi…  siapakah yang kontolnya amat besar, siapakah yang kurang kuat syahwat, kadang saya sampai tahu pekerjaan rumah tangga mereka. Saya mengerti beberapa orang yang setiap harinya tampak galak atau rajin ke arah tempat beribadah, namun bila sudah pingin, mereka cari saya juga.  Saya pun berulang-kali tidur dengan Juragan. Juragan kerap suruh saya coba beberapa hal baru. Contohnya ngemut dan nyedot. Atau gunakan tetek saya bikin njepit kontol. Pula kalau lubang bokong saya dapat dientot juga.  Duh, waktu kali pertama coba itu, saya jejeritan. Sakit! Mohon ampun sakitnya. Tetapi semakin lama kebiasa juga.  Saya pula jadi semakin mengenal dengan Juragan. Wanita yang berada pada photo bersama Juragan itu betul istrinya, namun udah wafat. Wafat waktu melahirkan anak sulung, anaknya tidak juga selamat. Juragan sejauh ini kesepian, dan hidupnya cuman mengurus toko beras saja. Saya jadi kasihan sama Juragan, nyatanya beliau sendirian pula seperti saya. Saya  jadi tahu kalau dahulu, pada saat muda dan masih tinggal di kampungnya, Juragan pernah tertarik seseorang penari juga.  Sekedar masa itu Juragan belum mempunyai apapun, ditambah lagi penari itu  simpanan seorang camat. Juragan cuman dapat lihat dan kagum pada dari jarak jauh tiap-tiap kali sang penari itu mentas.


Kata Juragan, saya serupa penari itu. Kemungkinan karenanya pula Juragan terus meminta saya gunakan kemeja serta dandanan penari komplet setiap kali beliau nanggap saya…Yah, saya ikut pula suka jika dapat buat Juragan puas. Semakin hari saya semakin terlarut di kehidupan sebagai penari yang berjualan tubuh. Sebab uang, harga diri saya lupakan, dan saya menjadi bahan pelepasan gairah laki laki. Setiap kali ada orang menggencet saya, menggauli saya, masuk tubuh saya… sesungguhnya saya ingat jalan ini tidak betul, tetapi tubuh saya terus mohon lebih.  Saya jadi tidak tahu kembali apa saya masih melakukan karena hanya duwit. Semakin lama saya kian kritis. Layani dua-tiga orang sekalian.

CERITA DEWASA KENIKMATAN TUBUH SEXY PENARI JALANAN PART2

Telah tak terhitung orang yang buang benih dalam kandung saya. Saya juga kian berani. Selanjutnya saya tidak dapat kembali kalkulasi berapakah orang yang telah merasai tubuh saya, dan saya juga hamil… Alamiah, jika ingat telah demikian beberapa orang yang dapat menghamili saya. Namun saya terus melacur kendati perut saya menjadi membesar. Serta saya pula terus hadir ke Juragan. Akhir kali saya tidur dengan Juragan, perut saya telah mulai mencolok, serta beliau tampak rada risau dengan saya.


"Biarlah Denok… Kamu stop saja, ingat situasi kamu," kata Juragan sembari perlahan-lahan melecut saya.


"Tidak apapun Juragan…" kata saya.


Saya tersenyum buat Juragan. Saya ingat dahulu saya tidak senyuman buat beliau waktu pertamanya kali beliau setubuhi saya. Namun saat ini, antara seluruhnya konsumen setia saya, saya hanya dapat senyuman untuk Juragan… Senyuman setulus hati. Mengapa? Entahlah… saya sendiri pun gak tahu. Barangkali karena selepas Simbok mati, Juragan-lah yang sangat dekat dengan saya? Yang pasti saya benar-benar nikmati waktu-waktu bersama Juragan. Terhitung saat ini, waktu beliau tengah senggama dengan saya, sembari gantenggnya cemas. Rasanya saya ingin membuat beliau tidak panik. Bukanlah sakit, malu, atau jijik, saya berbahagia tiap-tiap kali tubuh Juragan menyatu dengan tubuh saya.


Nyaris satu tahun sehabis saya serta Simbok tinggalkan rumah untuk menjadi penari jalanan di Jakarta, ada lagi satu peristiwa yang ngubah hidup saya. Saya udah 6 bulan hamil, namun masih tetap keliling menari… Saya sudah seharusnya stop. Tetapi saya mbandel. Saya semaput di jalan. Yang pasti ada yang memandang serta menolong saya, masalahnya saya siuman di rumah sakit. Larut malam. Serta dari sisi tempat tidur rumah sakit, duduk sendirian sekalian pegangi tangan saya, ada Juragan.


"Kamu udah sadar Denok? Syukuuur…" kata Juragan saat lihat saya siuman.


Juragan menangis. Saya tidak dapat apapun sebab masih lemas. Sesudah itu Juragan kasih tahu saya, beliau dan anak buahnya yang membawa saya ke rumah sakit. Dan jika saya keguguran.


"Duh, untung kamu masih selamat, Denok… Tetapi anakmu…" Juragan omong itu semuanya sekalian nangis.


"Denok, maaf… maafkan saya. Bila bukan lantaran yang pertama itu, kamu gak mesti hingga seperti ini… Saya salah, Denok, saya yang ndorong kamu hingga jadi begini… Salahku besar sekali sama kamu, Denok…"




TAMAT^^

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama