CERITA DEWASA MENJADI PSK POLWAN SEMOK

CERITA DEWASA MENJADI PSK POLWAN SEMOK

WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR

CERITA DEWASA MENJADI PSK POLWAN SEMOK, Hasrat-Bispak18 Hujan menyongsong kembalinya Sani ke kota. Namun ke mana maksudnya? Rumah orangtuanya sendiri telah tidak kembali menyambutnya. Keluarga besar? Insiden baru saja udah membinasakan kepercayaannya di keluarga besarnya. Dengan uang sisa, Sani cari angkutan ke arah tempat tinggalnya yang paling akhir, asrama polwan. Sehabis kejadian Ryoko usai, Sani memang balik ke sana. Namun ia cuman memperoleh sodoran tas berisi barang pribadinya dan opini dingin dari penjaga di muka.


"Lantaran udah dikeluarkan, Anda telah tak memiliki hak tinggal di sini kembali. Ini sejumlah barang Anda."


Satu kembali maksud Sani. Kombespol Bambang Harjadi. Sani hampir kekurangan uang. Namun ia sukses sampailah dalam rumah besar Bambang Harjadi yang sepi. Lagi-lagi…


"Bapak tak berada di tempat, sedang ke luar negeri," kata bintara penjaga rumah dari balik kaca sempit pos jaga. 


"Kapan pulangnya?"


"Maaf, Mbak ini pentingnya apa ya? Bapak ke luar negeri buat pekerjaan negara. Kalaupun tidak ada kebutuhan penting, saya tak dapat tolong."


Sani tidak dapat menanyakan selanjutnya karena sang penjaga langsung tutup gordin jendela kaca pos jaga. 


Habis…! Sehabis lembaga dan keluarga, Bambang Harjadi juga udah matikannya. Tidak ada kembali manusia yang pengen membantu JuaSani. Dengan cara goyah dan jiwa terbuncang ia jalan terseok menghindari dari rumah Kombes Bambang, saluran air matanya tidak dilihat di tengah-tengah siraman hujan deras.


Semisalkan ada Ryoko…

Ryoko udah kau khianati!


Namun ia penjahat!


Apakah bedanya dengan diri kamu? Biarpun penjahat, malah Ryoko tidak pernah mengkhianatimu kan?


Mana beberapa orang baik? Mana keluargamu? Mana lembagamu? Mereka orang baik kan? Tidakkah malah beberapa orang baik mengkhianatimu?


Nyaris dua jam Sani jalan gak pastilah arah, serta hujan masih turun dengan deras. Sani tidak perduli kembali, dia sungguh-sungguh kehilangan pegangan. Berulang-kali ia terjatuh, serta terciprat waktu kendaraan lewat di sebelahnya. TEET TEEET! Sani melihat. Seseorang pengendara motor ada pada sampingnya, dan berbicara padanya,


"Ojek, Non?"

CERITA DEWASA MENJADI PSK POLWAN SEMOK


Sebentar Sani terheran. Lantas ia memutus untuk naik ojek itu. Ke mana pun dibawa, ia gak peduli…


"Ke mana?"


Sani menggumam tidak terang. Namun sang tukang ojek seakan mengerti… serta ojek juga melesat tembus hujan, di tengahnya kota yang ke arah senja.


Saat malam…


"Pirsawan. Heboh penangkapan jaringan prostitusi Ryoko yang menyertakan pelaku polwan membuka kembali tahap baru sewaktu beberapa waktu ini pada masyarakat mulai tersebar video porno yang diperhitungkan diperankan JP, pelaku polwan itu.  Meskipun begitu Kepolisian menjelaskan video itu tak ada hubungan dengan kejadian ini serta bukan mengikutsertakan JP. JP sendiri ditemui sudah dihentikan secara tak hormat karena bisa dibuktikan mengerjakan pelanggaran code etik…" Tayangan kabar malam terus menyuguhkan beberapa hal yang menghunjam Sani.


"Maati'iiin TV-nyaaa…" nada Sani mengeluhkan panjang ditingkahi gelak tawa sejumlah lelaki.


Mereka sedang ada di satu warung kecil di teritori jorok, di tengahnya asap rokok, kulit kacang, serta botol-botol minuman keras. Suara berbicara Sani melantur karena ia sendiri tidak kuat mengusung kepalanya dari meja. Ia mabok. Ia dibawa ke warung itu oleh sang tukang ojek serta dibuat mabok.


"Eh saya ada videonya yang berada pada tivi itu loh!" hebat orang laki laki di dekat Sani. "Gua diberikan sama sang Kus tukang pulsa di muka. Ingin lihat gak?"


Kawan-kawannya merubung. Orang itu memutar video di HP-nya. Bunyinya diperkuat. Dan kedengarlah desah hasrat Sani dalam warung itu.


"Oh! Ahh! Entot akuu!! Ngh! Nguhh!"


Banyak lelaki itu, tukang ojek, preman, pedagang asongan, tukang parkir, pengangguran, ketawa dan memberi komentar kotor menyaksikan kesenangan kecil di tengah-tengah dinginnya hujan yang bersambung hingga malam dan menyiram warung itu.


"Eh Non, ingin turut saksikan film sengit tidak?" Sang tukang ojek tadi memboncengkan Sani mengangkut kepala Sani hingga Sani dapat memandang video di HP temannya.

WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR


Seorang temannya kembali, kelihatannya preman, mengelus paha Sani. Sani yang mabok tidak mampu menantang waktu dimainkan sesuai itu. Di atas meja warung ada juga koran murahan yang mengekspos beberapa photo Sani waktu tengah menyusup jadi pelacurnya Ryoko. Video itu terang dari camera video Ryoko yang diambil alih pada waktu penangkapan di dermaga, serta sejumlah foto asal dari pengumpulan bukti-bukti Savitri. Seandainya Sani masih memiliki pikiran jernih, ia pantas berprasangka buruk dengan bocornya seluruh bukti itu ke pers—pasti ada permainan orang dalam. Tapi bergelas-gelas minuman keras telah mengaburkan akalnya. Sang preman raih paras Sani dan menciumnya dengan paksakan. Berbau alkohol di satu mulut berjumpa berbau alkohol di mulut lain. Beberapa temannya malahan tepok tangan serta menyemangati. Mereka tidak paham, tak perduli, siapa wanita elok ketidaktahuan yang dibawa sang tukang ojek ke arah tempat kongkow mereka itu. Alkohol serta video porno memancing birahi mereka dan bertepatan ada wanita…


"Lonte yang lu membawa cakep ya. Mirip yang di video!" kata sang pemilik HP.


"Asal-asalan lu, yang di video kan polwan?"


"Eh telah tengah malem nih. Aku pengin tutup!" kata satu orang, nampaknya pemilik warung. "Mari bayar, tidak boleh di ngutang! Lu di membuka botol saja hingga sampai sepuluh…"


Sang tukang ojek lalu omong, "Sori Bang, aku kagak ada duwit. Ni cewek saja menumpang tidak bayar. Tetapi bila aku bayar pakai ia saja bagaimana?"


"Tujuan lu apa bayar pakai ia?" kata sang pemilik warung.


"Lu bisa pakai ni cewe seenak lu, bagaimana?" sang tukang ojek tawarkan.


Sementara sang tukang ojek usaha ‘menjual' Sani, sang preman lagi menciumi serta menggerayangi Sani. Ia lalu memaksakan Sani minum satu gelas minuman keras kembali.


"Oke," kata sang pemilik warung sekalian memerhatikan tamu wanitanya yang mabok itu. "Namun aku lebih dulu yang gunakan ia. Aku kagak pengin sisa elu pada."


WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR


"Tutup dahulu warungnya," kata sang tukang ojek. Sang pemilik warung langsung tutup jendela dan pintu warung. Beberapa orang dari sana singkirkan semuanya yang berada di atas meja, lalu membawa badan Sani serta menempatkannya celentang di atas meja, disediakan untuk jadi tempat pelepasan gairah.


Pagi…


Sani terjaga dari tidur dengan kepala sakit, hangover. Badannya berasa linu, semuanya ototnya pegal. Bisa ia rasakan kulit punggungnya sentuh alas kayu—Dia sadar ia tertidur telanjang. Perlahan-lahan ia buka mata dan dilihatnya sinar matahari yang telah lumayan tinggi.


"Ahh…" rintihnya, berasa kepalanya sakit.


"Udah bangun?" kedengar nada wanita di dekatnya.


"Kepala… sakit…" keluh Sani.


"Umumnya minum hingga ketiduran di sini ya?"


"Auhh… tidak tau… Tubuh… sakit semua…" Sani cuman dapat berbicara putus-putus. Ia belum memandang siapa wanita yang berbicara dengannya.


"Hingga sampai ngga pakai busana ini. Mari, bangun, gunakan busana dahulu."


Sani bangun dengan kerja keras, lalu memanfaatkan kembali busananya yang berantakan. Ia lantas sadar di vaginanya ada beberapa sisa sperma. Ia terpikir peristiwa-kejadian mirip waktu masih menyaru, ia tertidur selepas layani laki laki, ditinggalkan demikian dengan benih mereka dalam dianya.


"Ada… kamar mandi di sini?"


"Ada air berada di belakang," kata sang wanita sembari menunjuk. Sani saat ini dapat lihat ia: wanita 40-an dengan rambut keriting, paras keras yang masih tetap sedikit tersisa kecantikan, tank kampiun kusam, serta kuku bercat merah yang tidak rapi.


Sani tuju belakang warung, dari sana ada WC jongkok simpel yang kotor dengan ember dan gayung. Mencegah jijik, ia bersihkan diri sekedarnya, lalu balik ke tengah warung.


"Tuturnya Alip kamu pengen cari kerja di wisma?"


"Alip? Wisma?"


"Tukang ojek. Barusan pagi ia ngomong membawa kamu kesini ujarnya kamu pengen cari kerja."


Sani lumayan kebingungan.


"Kebingungan? Anyar pertama kesini yah? Tempat ini namanya Kalirotan," sang wanita memaparkan, sembari menghidupkan rokok.

CERITA DEWASA MENJADI PSK POLWAN SEMOK


"Kalirotan. Oh…" Sani tahu nama itu. Nama satu diantara lokalisasi kelas bawah di kotanya. Posisinya 1/2 legal.


"Oh ya kenalin. Nuri…" kata wanita itu sekalian menyalami. "Benar pengen kerja di wisma? Kamu cukup cakep. Di tempatku saja pengen?"


Sani termenung mengolah penawaran wanita itu.


"NGENTOT!!"


"MINGGAT LU BANGKE!!"


BUKK! BRAK! DUGG!!


Seseorang lelaki jatuh di jalanan. 2 orang laki laki lain menyepak dan menginjaknya. Laki laki yang jatuh itu kerja keras berdiri serta pada akhirnya sukses kabur. 2 orang yang serangnya membentak-bentak.


"Ooii ribut-ribut apa sich itu?" teriak Mami Nuri dari dalam warung tendanya.


"Orang main tak bayar Mbak!" orang baru saja menyepaki berteriak membalasnya.


"Bising sangat sich," 


Omel Mami Nuri sekalian melihat ke jalan. Seorang laki laki berdiri di luar warung. Bapak-bapak 1/2 baya, kumisan, dengan rambut tipis serta pakaian kusam. Gantenggnya seperti karyawan rendahan, laki laki yang tidak berhasil mendapatkan kesuksesan walaupun sebenarnya usia produktifnya nyaris habis. Tetap Mami Nuri menyambutnya dengan bagus, menyilahkannya duduk di sofa depan dan tiada disuruh langsung memberikan botol minuman. Mami Nuri lalu panggil anak buahnya. 5 orang wanita langsung merapat serta menempatkan diri di muka sang bapak. Wujud mereka beraneka macam, dari ABG kurus kering hingga STW montok. Berbau jenis-jenis wangi-wangian murahan bertubrukan di hidung sang bapak. Beberapa pelacur kelas bawah itu usaha tampil seksi, membuat belahan dada serta paha, tetapi kesan-kesan murahan tak dapat raib. Tetapi sang bapak berasa ini malam keberuntungannya. Di lokalisasi kelas bawah yang ia datangi itu, nyatanya juga ada yang cukup. Ia menunjuk wanita yang ada di tengah. Wanita itu memakai blus tanpa ada lengan putih tipis dengan bra hitam berenda membayang di belakangnya, rok superpendek kotak-kotak, sepatu hak tinggi. Rambut panjangnya dikuncir ekor kuda, maka sepasang telinganya yang digelantungi anting lingkaran dilihat. Walau riasannya semenor lainnya, dengan bedak tebal, lipstik merah, eyeshadow biru, serta bulu-bulu mata palsu, parasnya masih lebih elok. 

WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR


Sang bapak pilih ia. Sang bapak menunjuk Sani. Udah dua minggu Sani ada di sana, melacur di warung remang-remang Mami Nuri. Ia sungguh-sungguh terasa gak punyai harga diri kembali setelah dibuat malu di mata khalayak, dicoret, dibuang orang tua, dikhianati keluarga, serta paling akhir digilir oleh satu kelompok begundal kelas teri saat mabok. Jadi ia juga tidak berpikiran jenis-jenis waktu Mami Nuri tawarkan tugas. Ia tidak lagi berasa dianya wanita baik. Apalah kembali ia disamping sama hal yang ditudingkan penjuru dunia, seluruhnya orang padanya? Ia pelacur. Lonte. WTS. Disini daerah yang patut buatnya, di mana seluruh orang didalamnya gak punyai harga diri. Di mana seluruh wanitanya mengangkangkan kaki buat uang. Sani tersenyum serta merengkuh sang bapak keluar warung remang-remang Mami Nuri, setelah sang bapak bayar minuman yang tidak disuruh serta harga kemahalan. Mereka ke arah kamar tempat kencan—sebenarnya tenda tertutup dengan tempat tidur bambu serta kasur didalamnya. Dari tenda-tenda lain kedengar desahan serta rintihan palsu beberapa pelacur murahan yang bekerja. Satu-dua preman berjaga-jaga dari sana. Seperti tersebut kehidupan Sani saat ini, pokoknya sama dengan kerjaannya di bawah Ryoko dahulu, tapi kelasnya selisih jauh. Dari kamar hotel bintang lima ke warung tenda. Dari juta-an ke seratusan ribu. 


Dari pebisnis, petinggi, pejabat ke pengemudi, kuli, preman. Sani tidak repot ajak berbicara atau berteman sang bapak, dia terus melepaskan baju laki laki hidung belang itu, selanjutnya menelanjangi diri. Untuk memancing hasrat, ia menciumi sekujur badan sang bapak langsung tiduran di tempat tidur. Tangan, lengan, ketiak, leher, belakang telinga. Turun ke dada, perut, serta pada akhirnya kemaluan. Sang bekas polwan langsung menjulurkan lidahnya serta menjilat-jilati kepala burung sang bapak seperti nikmati lolipop. Keterampilan blowjobnya yang paling terasah waktu bekerja buat Ryoko gak lenyap. Selepas membasahi semua kepala burung itu dengan liur, lidahnya bergerak turun sejauh tangkai, menggelikan pelir, serta terus turun sampai lubang anus.


WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR


Sang hidung belang berasa geli-geli nikmat dibegitukan, ia betul-betul untung memperoleh service papan atas di dalam tempat murahan itu. Lantas Sani mengangkangi badan sang bapak serta menanamkan penis yang basah dengan liur itu dalam vaginanya.


Ia sudah tak berpikiran gunakan kondom—dia gak perduli kembali dengan dianya sendiri, tidak perduli dampak hamil maupun penyakit. Sani tersenyum palsu saat ia mulai menggoyang-goyang tamunya perlahan, lalu ia tundukkan badan di depan sembari merengkuh kepala sang bapak supaya nikmati payudaranya. Sang bapak dengan berbahagia menyusu terhadap Sani. "Uhhh!! Isep Mas!" bujuk Sani.


Yang cukup di luar sangkaan, rupanya ereksi sang bapak bertahan lama. Sani memecutnya hingga sampai ia sendiri orgasme, namun tamunya masih tetap tegang. Mereka setelah itu ubah status jadi misionaris, dan sang bapak melecutnya lumayan lama, kemungkinan 20 menit, sampai ia mandi keringat dan sang bapak pucat.


"Kok tidak keluar-keluar sich! Gunakan obat kuat ya?" maki Sani geram. Sang bapak nyengir. Rupanya kejantanan hasil dibeli dalam bingkisan! Satu kali lagi Sani orgasme, namun ia gak menikmatinya. Vaginanya telah berasa kering karena kelamaan difungsikan.Selanjutnya sang bapak ejakulasi pula, walaupun disongsong paras cemberut Sani. Sialan! Umpatnya dalam hati. Bapak itu menempatkan uang di atas tempat tidur serta mengeloyor pergi. Sani tergelintang mengangkang, ngilu. Tapi kerjanya belum usai. Kecantikan alami Sani sudah membikin banyak lelaki hidung belang menyemut pengin nikmati kemulusan badannya. Serta barusan Sani bangun dan memakai handuk buat tutupi badan bugilnya, pintu bedeng tempat pertarungannya barusan telah buka dengan paksakan. 


3 orang preman mabok dan wajahnya gahar masuk dengan sekehendak hati, Salah seseorang pada mereka yang kayaknya pimpinan sekelompok tersebut lantas buka resleting celana jeans kusamnya. Sani masih kuranglah kuat buat menentang, selangkangannya masih perih sesudah digempur penis bandot tua konsumen setia awalnya, dan dia benar-benar tidak ingin kembali menentang. Dia biarkan saja sang preman menjambak rambutnya, memaksa berlutut di lantai yang cuma diaci seadanya.

CERITA DEWASA MENJADI PSK POLWAN SEMOK


Lututnya lumayan sakit sebab terbentur semen kasar, dan perih sewaktu dia didesak beringsut dekati selangkangan si preman. Preman itu sekalipun tidak berperasaan, dengan kasar dia menjejali penis kotor serta berbau punyanya ke mulut elok si gadis yang saat ini terselak, dan usaha semestinya untuk memberi kepuasan lelaki yang udah bayar badannya untuk berikan service terbaik. Sementara dua temannya mulai menelanjangi diri sendiri, lalu memulai mengitari Sani… 


lalu memaksakan si gadis men-deepthroat penis mereka juga.  Ah… semisal Sani tahu jika banyak preman itu betul-betul tidak bayar satu rupiah juga untuk nikmati badan cantiknya! Andaikan Sani tahu bila Mami Nuri saat ini sedang mengurut dada sebab mesti melepaskan bintangnya jadikan penghasilan uang keamanan yang teratur ditagih beberapa preman.  Serta Mami Nuri cuman dapat mendesah dengar rintihan Sani, erangan si gadis, dan jerit ketahan wanita itu bersamaan badannya yang ditangani bagaikan binatang oleh ke-3  preman. Selanjutnya Mami Nuri cuma dapat terisak lambat waktu dia masuk ke kamar serta memandang Sani terlentang tak sadar diri tidak memiliki daya, semprotan sperma penuhi muka, payudara dan sisi badannya yang lain… Vagina si gadis bengep, dan anusnya membuka…


Nyaris 5 bulan Sani melalui karier selaku pelacur kelas teri. kecantikannya gak sirna, bahkan juga kenggunannya semakin terpancar meskipun dia gak memakai banyak dandanan seperti beberapa rekannya yang berhias sangatlah menor buat menimbulkan perhatian lelaki hidung belang. Dandanan Sani yang simpel, juga hampir gak bermake-up jadi membutanya jadi sangatlah anggun, serta mengakibatkan banyak lelaki yang mendambakan service dari dianya. Kecantikan alaminya, kepasrahan keseluruhan yang dilakukan membikin konsumen setianya demikian menggemari dirinya sendiri. Serta demikian keseluruhan layanan yang dikasihkan Sani sampai beberapa konsumennya tidak ketahui jika si gadis mulai memanipulasi orgasmenya.


Ya, seperti pada biasanya banyak pelacur yang sangat sering layani laki laki, Sani mulai terasa rangsangan pada vaginanya mulai menyusut. sampai dia mulai melakukan akting buat bikin banyak tamunya berasa seperti laki laki istimewa.

WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR


Walaupun sebenarnya bila bukan dikarenakan obat kuat, karenanya dalam perhitungan 3 sampai 5 menit karenanya beberapa lelaki itu udah berejakulasi dalam rahimnya…


Dan sepanjang 5 bulan itu, keterkenalan yang didapat Sani mulai bikin orang pelacur yang sesungguhnya masih lebih muda dari Sani berasa tersaingi. Karena saat sebelum Sani ada dirinya-lah unggulan di seluruhnya kompleks Kalirotan.


"Bang…" desah Mira, pelacur belia itu sembari membelai dada bagian Margo, kepala preman Kalirotan yang paling ditakuti.


"Apa?" kata Margo lambat tetapi dengan suara keras.


"Saya tidak senang dengan sang Sani…" desah Mira dengan manja, bibirnya yang bergincu merah murung ibarat anak kecil yang ingin menjadi perhatian.


"Sani yang mana?" bertanya Margo sekalian lalu, walaupun sesungguhnya dia bisa mengira wanita yang mana dikatakan Mira, sebab dia sendiri udah berulangkali mengecap kehangatan dan service keseluruhan si gadis yang dikasihkan dengan cara gratis jadi bonus pembayaran uang keamanan dari Mami Nuri. Tergolong di saat tanpa dengan jijik serta risi wanita itu menjilat bersih penisnya yang baru-baru ini menghamburkan benih di anus si gadis…


BERSAMBUNG

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama