CERITA DEWASA MENJADI PSK POLWAN SEMOK PART2

CERITA DEWASA MENJADI PSK POLWAN SEMOK PART2

WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR

CERITA DEWASA MENJADI PSK POLWAN SEMOK PART2, Hasrat-Bispak18 Bagaimana tak, 5 bulan lalu, saat dia sedang menanti anak buahnya membayar hasil keamanan di warung langganannya, tiba-tiba kepalanya ditutup kantung hitam serta suatu sengatan taser di uluhatinya membuat sempoyongan maka dia tidak dapat menentang saat digeret ke mobil dan dibawa keluar dari Kalirotan. Cahaya lampu yang ditempatkan ke parasnya membuat silau. Tangannya terborgol ke belakang bangku. Margo sudah tidak aneh kembali dengan tempat investigasi. Dia beberapa kali sudah mesti duduk di dalam ruang semacam itu, bertransaksi buat keamanan Kalirotan yang sesungguhnya…

Tetapi ini kali keinginan, bukan… perintah yang diterimanya cukup unik. Dia malahan belum mengetahui siapa interogatornya ini kali. Nada pria itu demikian dalam, sampai dia lantas mengaku kalaupun dia jadi menempatkan hormat ke orang itu.

"Margo, saat ini di Kalirotan ada orang anyar, namanya JuaSani Putri," kata lelaki itu jadi permulaan. Margo yang rata-rata tidak sabaran serta berani menantang sekarang pilih mengkaji.

"Dia saat ini tinggal pada tempat Nuri. Saya pengin, kau pantau dia… Kau dan anak buahmu bisa pakai ia jadi jasa uang keamanan seperti yang umum kau kerjakan. "

Embusan cerutu cuba melanda paras Margo. Orang ini bagus, berpikir Margo… dia berbicara musuh yang semakin lebih kokoh dibanding dianya sendiri.

"Anak buahku juga kerap hadir seperti umumnya, minta jumlah darimu… dan kamu akan antara mereka untuk nikmati wanita itu. Saya pengin wanita itu dijarah mati-matian… kau mesti mengatur sampai tamunya semakin lebih beberapa dari tempat lainnya, meskipun sebetulnya tanpa ada kontribusimu lantas ia pasti akan menjadi bintang di sana… Sebarkan informasi, sebarkan mengenai dirinya… kecantikannya, kemolekannya…"

Maro pada akhirnya bertekad buat bertanya… "Mengapa kau mau merusak wanita itu demikian rupa… apa kelirunya kepadamu?"

CERITA DEWASA MENJADI PSK POLWAN SEMOK PART2

Lelaki itu menjawab, "Saya mau membinasakan dirinya sendiri, sampai jika waktunya udah tiba… dia dapat taat seluruhnya pada diriku… Tapi, seblum dia mendapati status yang terhormat di telapak kakiku… dia harus rasakan apakah yang dimaksud namanya neraka dunia, apakah itu neraka jahanam…"

Margo takut. Lelaki ini edan, pikirnya.

Dering Sony Experia Ultra hasil curian bergetar lembut dari sisi meja butut dalam kamar Margo, dan membuat Margo kembali pada alam sadarnya. Dia ambil HP itu dan termangu…

"Ya?" jawab Margo.

"Baik… Siap… Baik… Jalankan…"

Mira menyaksikan bila Margo menjadi pucat seusai terima telpon itu… serta Mira belum sempat lihat Margo setakut itu.

"Siapa Bang?" bertanya pelacur itu manja. Margo menepis gadis itu.

"KELUAR!" gertaknya, membuat Mira takut.

"Ada apakah Bang?"

"Keluar kataku! Saya pengin urus Sani, kau bisa turut tonton ia disiksa. Tetapi saat ini, keluar!"

Mira selekasnya keluar rumah Margo yang simpel itu, tapi hatinya sedikit suka lantaran dia dapat mengompori Margo buat memusnahkan Sani. Dia tidak perduli dengan Margo yang sekarang terduduk pucat.

Perbincangan barusan membuat Margo amat takut. Lelaki itu betul-betul iblis…

"Margo… tentu saja saat ini Mira telah berikan badannya pada kamu selaku bayaran buat membinasakan Sani…" kata lelaki itu, yang membikin Margo termenung.

Bagaimana dia dapat tahu?

"Kau bakal lakukan apa yang dia minta… kau membawa Sani ke gudang kosong, mengajak ke-10 panglima tempatmu… silahkan siksa Sani, tiduri mati-matian, namun jangan sempat ia mati… Kau bisa mengajak Mira, supaya ia ikut pula menganiaya Sani buat menumpahkan sakit hatinya…"

"Tapi satu saja perintahku kau langgar… MATI!"

Sani yang tengah berbelanja sayur, cuma kenakan tank hebat dan celana pendek, gak sangat perhatikan Mira yang ada dekatinya. Dia merasa wanita itu sesuai sama dirinya… cuma tempat penampungan sperma.

"Eh Sani…" sapa Mira bergaya ramah. "Berbelanja?"

WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR

Sani cuman tersenyum simpul, dia sedang tak ingin berbasa-basi. Bahkan juga sebetulnya dia sendiri gak memiliki kawan di Kalirotan. Dia jadi lebih tertutup dalam hubungan. Yang dia ingin kerjakan semata-mata buka pahanya lebar-lebar, serta biarkan beberapa lelaki hidung belang kelas teri nikmati vagina, lubang anusnya dan mulutnya secara optimal.

"Sani… saya pengen meminta bantuan sesaat, saya ingin mengambil barang di gang sisi, saya malas sendiri… wajar banyak yang menyukai godain, hihihi!"

Sani yang malas mau sekali menampik, akan tetapi Mira membekuk lengannya dan menariknya ke arah tempat yang cukup sepi saat sebelum menodongkan pisau ke pinggang Sani.

"Turut gua, anjing! Atau gua tusuk elo di sini!" gertak Mira.

Sani mau tak mau mengikut cara Mira menuju gang yang ia mengetahui sebagai sisi terkejam di Kalirotan, serta tidaklah ada satu juga PSK yang cukup normal buat menawarkan diri pada tempat itu…

Mira  memajukan Sani masuk ke satu rumah yang lebih serupa gudang, Dorongannya lumayan keras hingga Sani tergelincir jatuh masuk ke rumah yang gelap itu. Waktu si gadis bangun, dia bisa dengar jika pintu ada berada di belakangnya ditutup. Untuk sebentar, kegelapan keseluruhan.

Byaaaar! Hidup lampu yang tiba-tiba itu membuat si gadis mengerjap sebab silau. Serta di saat dia bisa mendapat kembali pengelihatannya. Margo dan sepuluh panglimanya sudah mengepungnya. Mira lantas mengambil langkah ke tengah lingkaran, dia dekati Sani dan…

PLAK! Pukulan keras si pelacur yang tidak diduga oleh Sani membuat Sani terhuyung. Lantas pukulan serta sepakan terus-menerus Mira bikin Sani terjengkang. Mira yang seolah kesetanan terjang Sani yang terjengkang, jatuh telentang di lantai gudang. Mira menempati perut Sani, dan dengan brutal memukuli paras Sani, menjambak rambut gadis itu, dan menabrakkannya ke lantai gudang. Cakaran Mira yang berniat mengintai paras Sani tinggalkan sisa di muka mulus si eks polwan. Sebelumnya Sani menunjuk pasrah.

WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR

Tapi instingnya untuk tetap bertahan kembali ada. Demikian mendapatkan kemungkinan, Sani selekasnya memberinya perlawanan. Dia balas mencakar, menjambak, memukul serta menyepak Mira. Banyak lelaki ketawa berbuat tidak etis, ya… terkecuali Margo…Ia menyaksikan style perkelahian ke-2  pelacur di hadapannya itu…. terlebih Sani, pelacur yang paling menjadi perhatian oleh si perwira.

"Aneh… jenis berkelahinya demikian biasa", batin Margo… "Malahan lebih serupa pelacur berkelahi…."

Ya, Sani sekarang tidak berhadapan bagaikan seseorang polwan. Dia sekarang cuman berhadapan berdasar perasaan survival… dan ini cukup mengejutkan Margo, yang menginginkan kalaupun pelacur yang paling menjadi perhatian ini punyai ketrampilan bertanding yang dapat bikin si perwira kagum. Akan tetapi, sesimpel apapaun Cat Fight yang tersuguh, terang terlihat kalaupun Mira mulai kelabakan. Sani sendiri mulai tampak balik ke model berlaganya yang dahulu.

Margo memberikan tandanya ke seoang anak buahnya yang dengan cepat menelikung Sani, menjambak rambutnya sampai si gadis meringis serta mengeluh kesakitan. Mira mengusap darah dari bibirnya yang luka oleh tonjokan Sani, mengatur rambutnya yang kusut sembari dekati si gadis yang meronta kesakitan.

BAM! Mira menggebuk paras Sani, menimbulkan bibir pecah.

BAM! Pelipis si gadis.

BAM! Hidung Sani… sampai mimisan…

SCRATCH! Kuku Mira yang cukuplah panjang menggores paras Sani sampai tinggalkan goresan membujur dari kening kanan ke pipi kiri sampai ke rahang  si gadis. Mira tersenyum iblis menyaksikan muka Sani yang udah dibikinnya cacad itu. Akan tetapi dia belum puas… Dia mengepalkan tangannya dan…

BUGH! Sani hingga sampai muntah dan megap-megap. Mira menggebuk mutlak di uluhatinya. Panglima Margo membebaskan si gadis yang lekas jatuh terduduk, dan Mira berikan sepakan keras ke rusuk si gadis, menimbulkan Sani terjengkang serta mendekap kesakitan.

"Mira! Cukup!" nada Margo yang tegas menyudahi cara Mira.

Nyatanya Mira udah memegang sebilah pisau cutter. Barusan cutter itu dipakai untuk menodong Sani. Mira menyaksikan Sani yang mendesah mengendalikan sakit di perutnya. Tangan yang memegang cutter itu bergetar… Serta Mira mengambil langkah maju.

CERITA DEWASA MENJADI PSK POLWAN SEMOK PART2

Sekarang Margo sendiri yang membantai Mira dangan semaksimal mungkin. Si gadis terjengkang, menjerit kesakitan. Dia memerintah lima panglimanya untuk memberinya pelajaran pada Mira, yang sekarang beringsut ketakutan. Samar-samar Sani dengar pukulan, sepakan, jerit Mira, bunyi cabikan kemeja. Akan tetapi sekarang dia harus pikirkan dianya sendri yang tidak lebih bagus. Margo dekati dianya bersama lima panglimanya lainnya. Dia coba merayap menjauh, akan tetapi sebuah kaki yang beranjak telapak tangannya dengan keras membuat menjerit kesakitan.

Sani melihat belati perintah yang digenggam Margo, belati dengan baja alternatif yang paling cemerlang. Dengan badan tengkurap, Sani haya dapat bergidik merasai dinginnya baja yang digesekkan dibalik celananya. Baja dingin itu menjalari pantanya yang paling digilai banyak lelaki yang nikmati badannya… pantat sekal yang seperti menarik tiap lelaki untuk meremasi bongkahan itu, menamparinya, mengigitinya, juga menjilatinya… Serta terlebih lubang elok yang seolah tidak buka lebar itu sebagai dermaga penis-penis yang sangat sedikit mendapat kepuasan mirip, baik dari istri syah mereka ataupun pelacur yang lain pilih untuk gak melepaskan lubang pembuangan mereka dimasuki penis. Sani dapat merasai baja itu membawa bahan celana pendeknya, serta bunyi robekan perlahan-lahan kedengar, mengisyaratkan kalaupun sekarang kain penutup selangkangannya mulai tercabik dan membuat selangkangan cantiknya terkena dinginnya lantai gudang yang kotor dan dingin. Dengan badan masih yang ditahan tertelungkup di lantai gudang kembali Sani dapat rasakan dinginnya baja belati menjelajahi punggungnya… kemudian…sreeeeeeek! Bahan tanktop tipis itu gak sama dengan kuatnya baja belati, sampai dengan beberapa pergerakan saja badannya terekspos bebas dihadapan lelaki bajingan yang selalu berlakukan banyak buruh sex komersil seperti onggokan daging pemuas gairah. Sani masih tengkurap di dinginnya lantai gudang yang kotor serta kasar hanya karena berbentuk susunan laporkan semen tiada tegel atau keramik. Payudaranya, perut ratanya, pahanya perih sebab tergores lantai.

Sani dapat dengar bunyi sabuk yang dibuka. Dia menyediakan dirinya….

CTAAAAR!

WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR

Sani mengigil… tangannya yang dipegangi mengepal dan menggigil… kepala sabuk yang dibikin dari besi itu yang menimpa badannya.

CTAAAR!

CTAAAR!

Sani menjerit sejadinya saat Margo mengcambuki punggungnya, bokongnya, belakang pahanya…

Dan jeritannya tambah kuat sewaktu Margo memerintah anak buahnya buat membalik badannya, lalu tanpa ada belas kasihan memecuti Sani, di payudaranya, perutnya, rusuknya, serta di vaginanya….

Jerit kesakitan dan pekikan meminta ampun Sani betul-betul tidak digubris oleh Margo yang seperti membebaskan kebencian yang ditahannya sekian lama ini. Di saat lelaki itu selseai, badan si gadis bonyok penuh cidera babatan kepala sabuk, sejumlah bilur di badan si gadis keluarkan darah.

Margo lalu berlutut di depan selangkangan si gadis, turunkan celana, dan keluarkan penisnya… Lalu dengan semaunya menohokkan penisnya ke vagina Sani yang bengkak gara-gara babatan sabuk yang berulang kali dari sana. Sani cuman dapat mengulet kesakitan, penis Margo menerobos kewanitaannya yang kering. Badan Margo yang melekat di badannya membuat si gadis mendesis karena keringat si kepala preman bikin perih bilur dan cedera di badannya. Sani cuman menggeletar menghentikan perih di saat selanjutnya Margo menarik keluar penis yang udah buang sperma ke rahimnya.

"Rasakann tuch perek… sekarang….."

Perintah Margo belumlah lagi tuntas sewaktu ke-10 anak buahnya selekasnya masuk Sani yang cuman dapat mengerang perih, meringis dan menjerit kesakitan. Sementara si kepala preman sendiri bergeser menuju figure badan di pojok lain gudang itu. Figure Mira yang paling mengiris hati. Pelipis mata si gadis pecah, hidungnya patah, sejumlah giginya tanggal, lengannya tampak patah serta dislokasi.

Pelajaran yang diberi anak buahnya memang kejam… akan tetapi itu penting. Margo berjongkok dekat badan bonyok Mira yang bernafas meski cuma kadangkala.

"Saya telah molorangmu, Mira… namun kamu melawan aku…." ucapnya sekalian bangun, menarik sisi kaki Mira ke arah pintu belakang gudang. Margo menarik badan Mira bagaikan menarik karung rongsokan ke suatu kandang di atas pentas yang tertutup terpal.

CERITA DEWASA MENJADI PSK POLWAN SEMOK PART2

Margo membawa badan kurang kuat Mira…

"Tonton baik, Mira… Ini hukuman bagimu," tukasnya sekalian buka terpal.

Mata Mira yang lebam sedikit membelalak lihat isi kandang yang dapat memuat 2 orang dewasa itu.  Cicit tikus-tikus garang dalam kandang yang terperanjat sebab paparan matahari membuat Mira menciut, Ya… hukumannya barusan dimulai… dengan badan semacam itu, dia tidak dapat meronta atau berontak, dia cuman dapat pasrah sewaktu badannya diangkat Margo serta disingkirkan ke kandang tikus itu. Mira rasakan sakit, tetapi dia tidak bisa bergerak, berteriak atau meronta… Dia cuman dapat merasai kesakitan tanpa ada sanggup melaksanakan apa-apa… merasai badannya perlahan-lahan jadi makanan tikus-tikus kelaparan itu….

Margo menyaksikan anak buahnya yang tengah mengerjakan Sani. Dua penis anak buahnya tengah menggebuk anus si gadis secara berbarengan, sementara mulut si gadis dipaksakan mengoral penis buat penis yang disikatkan secara kasar. Vagina si gadis gak lebih bagus nasibnya… orang anak buahnya lagi menyikat vagina si gadis dengan kepalannya, serta dia gerakkan tangannya dengan benar-benar kasar. Margo melihat mengarah kegilaan di hadapannya, sampai laras suatu pistol yang melekat berada di belakang kepalanya membuat tersadarkan. Serta seolah pasukan siluman yang keluar neraka, beberapa puluh prajurit dengan seragam penyamaran komplet menodong ke-10 anak buahnya. Saat ini Margo berdiri di depan sepuluh anak buahnya yang berlutut dengan tangan di belakang kepala. Margo tersenyum senang memandang ekspresi muka beberapa kepercayaannya yang tidak kenal takut itu. Gestur paling akhir yang dilihatnya sebelumnya sebutir peluru yang tembus dahinya membikin nyawanya terbang tinggalkan badannya. Dan figure si bos preman yang berdebam di lantai gudang jadi lukisan paling akhir yang disaksikan ke-10 panglima daerah yang tidak lama  ikuti tapak si pimpinan tinggalkan dunia fana ini dengan rasa senang sudah jadi sisi barisan yang paling ditakutkan, yang mustahil kalah terkecuali diakali seperti itu…

WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR

Pimpinan regu mendekati figur yang kembalikan pistol yang barusan mengakhiri nyawa Margo ke sarungnya.

"Posisi udah ditangkap, seluruh teror udah dinetralisir, laporan usai"

Lelaki itu mengacauk dan pasukan barusan lekas keluar gudang. Lelaki itu dekati pribadi badan Sani yang paling kurang kuat…. Mata Sani yang tertutup sperma buka perlahan…

Mulutnya bercakap lirih…. "Ba…paaaak?"

Sani terjaga di tempat tidur empuk. Dia meraba sisi lengannya yang dirasa sakit serta mengalami jarum I.V  dari sana. Matanya mengerjap, serta samar-samar dia memandang kamar tempatnya dirawat, rumah sakit dengan fasiitas ibarat hotel bintang lima. Perawat silih berubah menjaga badannya, mengembalikan seluruh cidera. Semua dan banyak dokter mengusahakan dengan seisi tenaga untuk kembalikan situasi Sani seperti yang lalu. Serta tugas mereka sesuai harapan. Di saat Sani bertelanjang bundar di kamar mandi rumah sakit dan melihat refleksi dirinya sendiri di cermin, dia takjub. Tiada satu cacat lantas yang tidak dibenahi, sampai beberapa bekas cidera di badannya baru nampak jika menjadi perhatian dari sangatlah dekat. Setelah itu, dokter yang menjaganya tiba dan berbicara,

"Selamat Nona, secepatnya anda sudah dapat pulang."

Sani kembali terdiam… Ke mana dia bakal pulang? Dengan letoi Sani makan makanan rumah sakit serta minum obat yang diberi kepadanya. Serta tidak tahu kenapa dia terasa amat letih…. benar-benar sangat letih…

"Dipan ini menjadi bertambah empuk", batin Sani sekalian buka matanya…

Dan Sani melonjak bangun dari tempat tidur itu, lekas jatuhkan diri berlutut. Dia menangis sekalian memegang kaki lelaki yang berdiri dengan wibawa tinggi. Lelaki itu selanjutnya ada jemput.

"Bapaaaak…" tangis Sani di kaki Kombes Bambang Harjadi, tangis bersusah-hati, tangis berbahagia….

Setahun setelah itu. 

Kombes (Purn) Bambang Harjadi sedang melihat laporan di hadapannya. Dia tersenyum kebapakan pada Sani yang memberikan laporan itu kepadanya. Laporan teratur saja, berkenaan penghasilan serta pengeluaran. Dari jaringan pelacuran yang dahulu terkuasai Ryoko, tapi saat ini sudah jadi kebun penghasilan dirinya sendiri, dengan hasil begitu memberi kepuasan.

CERITA DEWASA MENJADI PSK POLWAN SEMOK PART2

Serta lebih dibanding itu, semua rahasia beberapa client sekarang jadi milik dia, maka dari itu ia tambah top dalam berkuasa dibalik monitor kendati ia saat ini sudah pensiun. Tak kenapa menyelesaikan profesi penegak hukum dengan pangkat paling akhir tidak sampai bintang; toh mereka-mereka yang mempunyai bintang di pundak dapat ia pegang kapan saja, sebab seluruh kartu berada di tangannya. Tahun kemarin Ryoko divonis mudah, cuman 1 tahun penjara. Benar-benar itu hukuman optimal untuk mucikari. Ada pasal-pasal dengan sanksi hukuman lebih berat berkaitan kejahatan trafikking/perdagangan manusia, maksimum 15 tahun, tapi advokatnya, Prabu, sukses menangkis gugatan itu, terselamatkan kesaksian Sani dahulu yang mengatakan kalau ia melacur di bawah Ryoko dengan suka-rela. Ryoko udah menjalankan periode hukuman serta bebas.

TAMAT.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama