CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN MONTOK ELIZA

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN MONTOK ELIZA

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN MONTOK ELIZA , Hasrat-Bispak18 Beberapa menit saya terjaga dari tidurku. Kendati saya udah berasa cukup tambah enak, saya masih mau bermalasan, serta membebaskan badanku yang telanjang bundar serta terpendam dalam bedcover ini masih tetap terbujur, nikmati empuknya ranjangku. Terkadang saya menciumi rambutku yang terbentang di atas bantalku ini, nikmati lembutnya rambutku juga wanginya berbau rambutku ini.

Dan saya telah kembali tersenyum senyuman sendiri karena saya terpikir peristiwa dalam hari tempo hari bersama Andy, dimulai dari sikap canggungnya di sekolah waktu temaniku sampai balik ke kelasku, serta yang sangat membuatku berbahagia ialah SMS Andy malam harinya, yang memperingatkanku supaya selekasnya istirahat dan tidur karena ia mengerti saya kepayahan.

Akan tetapi, Andy tahunya saya kepayahan lantaran belajar hingga malam, tidak dikarenakan ngeseks berkali kali sejak mulai tempo hari lusa. Saya melihat jam kamarku, nyatanya udah jam 5:10 pagi. Karenanya saya menarik napas panjang, siap-siap menjalankan ini hari yang tidak tahu dapat memberinya warna manalagi di kehidupanku.

"Auw…", saya mengeluhkan perlahan-lahan sewaktu saya melangkah kakiku ke kamar mandi.

Ke-2  betisku masih berasa demikian pegal waktu kupakai jalan, sampai lubang vaginaku kadang-kadang berasa sedikit nyeri. Rupanya badanku belum pula sembuh betul sehabis tempo hari saya terbawa dalam acara pesta sex yang liar itu. Walaupun sebenarnya saya telah istirahat semalam tanpa ada problem, sampai saya udah tidur lebih dini sehabis terima SMS Andy sekitaran jam 9 tempo hari malam.

Saya mengambil langkah tertatih tatih ke dalam almari bajuku buat ambil bra dan celana dalamku, pula seragam putih abu abu. Peduli benar-benar dengan teror Dedi, ini hari saya memilih untuk pakai celana dalam. Sepanjang hari tempo hari di sekolah saya terasa sangat resah, mengandaikan rekan temanku di sekolah tahu bila saya tak kenakan celana dalam. Bila kelak Dedi menyusahkanku, saya udah pasrah.

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN MONTOK ELIZA 

Kadang-kadang saya meratap, saat merasa sakit yang menimpa betisku ini mengacau cara kakiku. Sampai sekarang saya anyar rasakan kalaupun otot perutku pun sedikit kejang, seperti habis melaksanakan sit up berkali kemungkinan.

Tapi perlahan-lahan saya sadari sebuah hal yang aneh, entahlah mengapa saya jadi nikmati terasa sakit yang menimpa perutku ini.

"Ih… apaan sich saya ini… saat pagi pagi sudah kacau balau gini…", saya bersungut-sungut serta memarahi diriku sendiri.

Jadi saya usaha tidak untuk biarkan pikiranku melayang-layang kemanapun. Selesai saya gantungkan semuanya lembar busana yang hendak kukenakan dan handukku, saya menutup pintu meskipun saya masih ingat kalaupun pintu kamarku terkunci. Tetap rasanya aneh kalaupun saya mesti mandi tanpa menggembok pintu kamar mandi, serta saya tidak ingin kalaupun saya jadi terlatih sesuai itu.

Saya mulai memberikan hati badanku dengan shower air hangat dan cairan sabun mandiku yang harum, halus memberi kesegaran. Sehabis usai, saya selekasnya keringkan badanku serta memakai bra dan celana dalamku, lalu saya tuju meja dandanku melihati bayang-bayang diriku di cermin.

"Sayang kamu telah gak virgin… semestinya virgin kamu itu cuma untuk Andy… bila kedepannya Andy tahu kamu telah gak virgin, apa Andy masih pengin sama kamu?", saya berucap pada bayang-bayang diriku di cermin, dan saat ini hatiku jadi berduka.

Saya mulai menggunakan busana dan rok seragam sekolahku. Rasa pegal pada ke-2  betisku telah berasa sedikit menyusut. Sesudah mematikan AC kamarku, saya periksa sejumlah buku yang ada pada tas sekolahku, menegaskan tidak ada yang ketinggalan dan gak lupa saya masukkan mobile-phoneku ke tas.

Lalu saya kenakan sabuk yang umum kupakai ke sekolah serta siap-siap buat membereskan tampilanku di muka meja dandanku, waktu tiba-tiba saya dengar smartphoneku mengeluarkan bunyi, serta dari deringnya saya tahu bila ada SMS masuk.

Saya cepat buka tasku cari hpku, serta lekas membaca isi SMS itu dengan penuh berharap.

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

‘Pagi Eliza. Kamu udah lebih enak? Saya ingin ini hari kamu udah lebih sehat serta tidak letih.'

Saat saya menyaksikan nama pengirimnya yakni Andy, hatiku kembali berbunga bunga. Aku terus menulis balasan perkataan terima kasih sekalian jawaban kalau saya telah lebih sehat namun juga telah tak letih. Saya puas sekali karena saya terasa Andy mulai berani memberi perhatiannya padaku.

Sesudah saya simpan handphoneku dalam tas sekolahku, saya kembali siap-siap mengatur tampilanku di muka meja dandan. Saya memblow rambutku dengan hair dryer sembari menyisir rambutku sampai nampak rapi serta elok megar, lalu saya berikan sedikit bedak di mukaku.

Ini hari saya mau tampak lebih elok serta menarik didepan Andy, dan saya memoleskan lip gloss sesuai kebutuhan pada bibirku.

"Andy… kalaupun saja kamu tahu… saya puas dengan perhatian yang kamu beri padaku…", saya mengguman perlahan sekalian melihati diriku di cermin meyakinkan tidaklah ada yang keliru dengan performaku.

‘tok tok tok…', kedengar suara ketukan di pintu kamarku yang membubarkan lamunan elokku.

"Siapa?", saya ajukan pertanyaan sekalian ambil tas sekolahku, lalu saya ambil langkah ke pintu kamarku.

"Saya non, sarapannya udah saya persiapkan", kedengar jawaban Sulikah.

Saya buka pintu kamarku yang terkunci, serta berterima kasih pada Sulikah. Seterusnya saya mengancing pintu kamarku, serta saya ambil kaus kakiku di almari kecil yang ada pada samping rack sepatu, serta saya memanfaatkan kaus kaki juga sepatuku.

Tiba-tiba saya tersadarkan, entahlah mengapa Sulikah tetap berdiri di dekatku.

"Sulikah? Mengapa?", saya ajukan pertanyaan terheran.

"Non Eliza, ini hari non elok sekali…", kata Sulikah yang selalu menatapku denganc penglihatan takjub.

"Terimakasih ya", saya tersenyum puas.

Dalam hati saya mengharap di sekolah kelak Andy juga memujiku sebagai berikut, biarpun kalaupun menyaksikan Andy yang malu seperti tempo hari, rasanya asaku itu tidak bisa terjadi sekencang itu.

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D


Saya turun ke ruangan makan untuk nikmati makan pagi pagi. Saya makan semakin berkurang dari kebanyakan, lantaran tiba-tiba saja saya takut jadi gendut. Saya tidak ingin menjadi nampak tidak menarik buat Andy. Secara cepat saya mengakhiri sarapanku, dan selesai membasuh tangan serta mulutku, saya ambil langkah ke arah garasi.

Dari sana saya memandang pak Bijaksanain tengah mengelapi mobilku. Saat saya merapat, pak Berbudiin yang melihatku sekejap hentikan tugasnya, serta dia menatapku seperti anyar kali pertama melihatku saja.

Demikian pula Wawan dan Suwito yang pada mulanya sapu langit langit di garasi, saat ini terdiam melihatku sembari terus menggenggam sapu panjang pada tangan mereka.

"Pak Berbudiin, ngelapnya telah dahulu ya. Tolong lapnya diminggirkan dahulu donk, Eliza telah pengin pergi sekolah nih", saya berbicara di pak Berbudiin sekalian menunjuk lap masih ada di atas kap mesin mobilku.

Tak ada jawaban dari pak Berbudiin yang cuma mengangkut lap itu dari kap mesin mobilku, serta konyolnya dia kerjakan itu sembari selalu menatapku. Sewaktu saya memandang sekitar, saya menyaksikan Wawan dan Suwito pun berlaku sama, mereka terus mematung sekalian menatapku.

"Hei! Kalian seluruhnya mengapa sich? Tak pernah simak cewek cakep ya?!", saya berencana menyentak dengan suara yang lumayan keras sampai mereka kaget.

Suwito hingga nyaris terpelanting dari bangku yang dinaikinya, sedang Wawan dengan paras terkaget jatuhkan sapunya. Pak Berbudiin sendiri mengelus dadanya berulang kali. Saya meredam tawa memandang reaksi mereka bertiga ini, tetapi saya usaha masih memasangkan muka seserius mungkin. 

"Yah non Eliza, keras benar-benar suaranya… membikin terkejut saja!", gerutu pak Bijaksanain lalu mulai dekatiku.

Wawan serta Suwito turun dari bangku mereka, serta mereka berdua memulai dekatiku dengan penglihatan mata mereka yang sangat kukenal, penglihatan mata mereka ketika mereka demikian gaungs dan bergairah nikmati badanku.

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN MONTOK ELIZA 

"Eh eh… kalian ingin apa? Tidak! Tidak mau!!", memahami apa yang bisa dikerjakan oleh pak Bijaksanain, Wawan dan Suwito, saya berseru cemas serta cepat cepat masuk ke mobilku, lalu saya mengamankan pintu mobilku saat sebelum mereka sukses tangkapku.

Tetapi saya buka sedikit kaca pintu mobilku di samping kiri, agar saya dapat dengar apa kata mereka, pun agar mereka dapat dengar jawabanku yang jelas kuusahakan untuk bikin mereka bertambah geram.

"Marilah non Eliza… Sekejap saja non", kata Wawan dan Suwito nyaris berbareng serta mereka menarik narik handel pintu mobilku, coba buka pintu mobilku yang telah terkunci ini.

"Tidak mau! Tidak mau! Kelak bajuku lecek! Dasarnya tidak ingin!", saya menjawab dengan nada yang lumayan keras serta menggelengkan kepalaku berkali kali, tetapi saya menyengaja mengerling mengarah mereka, dengan style yang kubuat semenggoda mungkin. 

Ke-3  pria itu memandang diriku dengan gaungs. Diam diam saya terasa takut mengayalkan apa yang bisa berlangsung jika saat ini saya hingga ketangkap mereka. Dapat dapat saya telat masuk sekolah lantaran diminta layani gairah birahi mereka lebih dulu.

Selesai berulangkali saya menggelengkan kepala dengan kerlingan nakal buat menjawab keinginan mereka yang tetap memaksakan saya turun sesaat, selanjutnya mereka berserah pun dan kembali menyambung tugas mereka. Pak Berbudiin mengelap mobil mamaku, sementara itu Wawan dan Suwito kembali naik ke bangku barusan mereka gunakan serta menyambung sapu langit langit garasi ini.

Sembari tersenyum senyuman sebab merasa menang, saya menghidupkan mesin mobilku. Serta sewaktu saya memandang mereka bertiga pura pura gak tahu jika mereka mesti memberikan pintu garasi juga pintu gerbang buatku, saya menghimpit klakson mobilku sampai semua terperanjat dan semuanya alat bersih bersih yang berada di pegangan mereka itu kembali jatuh ke lantai garasi.

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

Saya sudah tidak tahan kembali dan saya ketawa sejadi jadi sekalian tutup kaca jendela mobilku. Pak Berbudiin yang dekat dengan mobilku kelihatan bersungut sungut sembari memberikan pintu garasi dan selanjutnya pun pintu gerbang, sementara itu Wawan serta Suwito kembali menatapku dengan gaungs.

Saya meleletkan lidah dengan suka, biarpun saya tahu habis pulang sekolah kelak mereka bertiga tentu akan membalasnya marah padaku, tidak tahu lewat langkah menjadikanku piala bergilir maupun piala bersama. 

Tetapi saya tidak peduli, toh tanpa ada kugoda seperti barusan juga mereka bertiga telah berkali kali menjadikanku betina mereka waktu tidaklah ada siapa siapa dalam rumah.

Entahlah kelak apa yang hendak mereka lakukan padaku seusai seluruh yang kulakukan ini, kalaupun kelak saya sungguh-sungguh harus sendirian dalam rumah. Kembali kembali, diam diam saya takut takut mengayalkan perbudakan apakah yang harus kujalani seusai saya pulang sekolah kelak.

Sesudah pintu terbuka semuanya, saya selekasnya melesatkan mobilku ke sekolah. Saya gak pengen pikirkan apa yang bakal berlangsung dengan diriku kelak, sebab di pikiranku sekarang ini cuma ada sebuah hal, ialah saya mengharapkan ini hari Andy menjumpaiku.

Entahlah, apa karena hanya argumen pinjam buku catatanku atau argumen lainnya, yang perlu untukku saya mengharapkan ini hari Andy melihatku. Ini hari saya udah merias diriku secantik yang saya dapat, serta ini kulakukan istimewa cuma untuk Andy. Saya pengin Andy nyata-nyata suka padaku.

II. Keinginan Elok Di Pagi Hari

Masih 15 menit sebelumnya bel masuk sekolah mengeluarkan bunyi di saat saya hingga di parkir sekolah. Jantungku berdegap cepat saat saya menyaksikan Andy baru turun dari mobilnya. Dan di saat saya memandang tempat kosong di samping mobil Andy, rasanya saya seperti mimpi elok, serta saya suka sekali.

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN MONTOK ELIZA 

Saya tidak mau mimpi elokku ini amblas demikian saja, karenanya saya selekasnya meluncur serta memarkirkan mobilku dari sisi mobilnya Andy. Dan Andy nampaknya langsung mengenal jika ini merupakan adalah mobilku. Sekarang Andy memandang ke arahku serta dengan sabar dia tungguku usai memarkirkan mobilku ini.

Saya turun dari mobil dan menutup pintu, serta kami berdua sempat sama-sama pandang untuk sejumlah lama waktunya. Lantas Andy tundukkan parasnya waktu saya tersenyum kepadanya. Perlahan-lahan saya ambil langkah dekati Andy, yang saat ini anyar kusaksikan kalaupun mukanya merona merah.

"Hai Andy… terimakasih ya semalam, mm…  barusan pagi… saya sudah sehat kok, pula telah tidak demikian lelah seperti tempo hari", kataku perlahan.

Hatiku lebih terlena sewaktu saya lihat muka Andy yang cakep itu tersenyum halus. Namun Andy masih menunduk seperti tidak berani melihatku serta saya tersenyum geli memandang kecanggungan Andy.

"Hai Andy…", saya menyapanya kembali lantaran Andy terus menunduk tiada menjawab kata kataku.

"I… Iya… hai Eliza… kamu… e… kamu…", suara Andy kedengar demikian takut.

"Saya mengapa?", saya ajukan pertanyaan dengan senyuman iseng.

"Aku… anu… saya suka kamu tidak sakit", Andy menatapku selintas, lalu dia kembali menunduk.

"Ooo… thanks ya Andy, kamu baik dech. Mm… ya telah saya masuk ke kelasku dahulu ya", saya bercakap dengan girang.

Sebetulnya saya sedikit sedih, saya barusan mengharapkan kalaupun kelanjutan kalimat Andy barusan itu yaitu sanjungan dari Andy kalaupun saya kelihatan elok ini hari. Saya jadi sedikit ingin tahu, apa sebetulnya Andy itu menganggapku elok atau mungkin tidak. Walau begitu, kalimat Andy barusan itu selalu membuatku tersenyum berbahagia.

Saya telah meyakini sekali bila Andy senang padaku, kelihatan dari sikapnya yang terus salah tingkah seperti berikut serta kata-kata Andy barusan memberikan kalaupun Andy sangat peduli padaku.

"Aku… bisa saya temani kamu kembali hingga sampai ke kelasmu, Eliza?", Andy ajukan pertanyaan dengan suara perlahan.

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

Saya mengusikk suka, tetapi Andy menunduk demikian dalam dan dia mustahil dapat melihatku. Saya tersenyum geli lihat Andy yang demikian canggung serta salah tingkah di depanku. Apa ini sebab dia pun suka padaku?

"Andy…", saya panggil Andy, dan saat dia membawa mukanya menatapku, saya mengganggukkan kepalaku kembali sekalian tersenyum kepadanya, senyuman yang kupasang semanis mungkin. 

Andy menatapku serta sekali ini dia tersenyum, tidak tahu puas atau malu, atau ke-2 nya. Saya tidak meyakini, namun saya terasa tatapan Andy ini benar-benar menghangatkan hatiku. Saya gak tahu kalimat apa yang dapat melukiskan hatiku saat ini, yang terang saya rasakan saat pagi ini hari saya memperoleh angan-angan yang cantik. Serta saya sangat berbahagia di saat Andy selalu mengambil langkah di sampingku, meskipun Andy yang adakalanya melihat serta tersenyum padaku itu cuman diam membisu.

Persis seperti tempo hari, saya rasakan sejumlah tatapan iri dari beberapa pelajar cewek yang melihatku jalan ke arah kelasku dengan didampingi Andy. Kembali kembali saya terasa senang serta suka, meskipun sebetulnya kami berdua ini belum dengan status sepasang pacar. Serta sekarang kami berdua sama-sama diam sembari selalu ambil langkah, hingga selanjutnya kami berdua datang di muka pintu kelasku.

"Andy… thanks ya", saya minta pamit di Andy.

"Aku… saya  ke kelasku dahulu Eliza…", jawab Andi dengan grogi sekalian angkat tangannya.

"Iya", saya menjawab sekalian balas lambaikan tanganku.

Saya tersenyum senyuman sembari ambil langkah masuk ke kelasku. Tetapi saat saya memandang Jenny yang dengan senyuman jahilnya itu menatapku dan menantiku di bangkunya, saya menghela napas panjang sembari terus mengambil langkah buat duduk di samping Jenny. Saya udah pasrah, ini hari saya nyata dirayu serta diledek habis oleh Jenny.

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN MONTOK ELIZA 

III. Rahasia Lain Di Gudang Sekolah

Sepanjang hari ini tiada insiden spesial, kecuali Jenny yang repot merayu serta mengejekku perihal Andy, pula Sherly yang turut jadi parah situasi waktu kami kumpul di kantin saat jam istirahat pertama serta, serta pada pukul istirahat ke-2  seperti saat ini waktu ini.

Serta jika umumnya saya terus usaha membalasnya ledekan mereka, sekarang saya cuman dapat menghindar atau tersenyum malu, kendati hatiku rasanya suka sekali. Untung saja bel pertanda jam istirahat ke-2  usai ini udah keluarkan bunyi.

"Review deh… parasnya hingga sampai merah begini", kata Jenny yang ketawa geli.

"Duh… kasihan…", sindir Sherly serta mereka berdua kembali ketawa geli.

"Kalian ini tidak mesti pura pura kasihan dech. Dari pagi barusan kalian lagi ngeledek saya, pula ngetawain saya. Kalian jahat!", saya bersungut-sungut serta merengek-rengek, lalu saya pura pura merajuk.

"Iya iya… saat ini telah gak kok. Cup cup… gak boleh nangis dech sayang… Kita kembali ke kelas yok", bawa Jenny sembari merengkuh tanganku.

"Jen… saya saja yang nggandeng Eliza… istirahat pertama barusan kamu kan udah…", kata Sherly dengan suara meminta.

"Hmmhh… Iya deh…", kata Jenny sekalian menghela napas panjang serta memberikan tanganku yang ada di dalam gandengan tangannya itu di Sherly.

"Apaan sich kalian ini…", saya ketawa geli, lucu  rasanya memikir diriku jadi rebutan Jenny serta Sherly sebagai berikut, namun saya menurut saja di saat Sherly merengkuh tanganku.

BERSAMBUNG...

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama