CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN MONTOK ELIZA PART4

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN MONTOK ELIZA PART4

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN MONTOK ELIZA PART4, Hasrat-Bispak18 "Eh kalian simak gak, sang cebol barusan itu… matanya jelalatan selalu lihatin dadanya Cie Fifi… kurang ajar dech intinya", gerutu Sherly saat kami ketujuan parkir mobil.

"Zaman iya Sher? Saya tidak review sich", bertanya Jenny.

"Kamu sich, yang ditilikin sekedar Eliza. Berhati-hati lho Jen, kelak yang cemburu bukan hanya saya saja lho!", kata Sherly dengan suara menarik.

"Kalian ini… apaan sich…", saya menyambat kecewa kendati pun sesungguhnya hatiku suka sekali dengar semua ledekan mereka itu.

"Lhoo… kan benar-benar betul, bukan saya saja yang dapat cemburu, namun yayangmu pun kan", goda Sherly kembali, serta Jenny turut ketawa melihatku tidak dapat menjawab.

Habis dech saya, mereka berdua seperti bekerja bersama-sama buat menghinaku habis habisan mulai dari kantin hingga sampai ke parkir mobil. Tidaklah ada yang dapat kulakukan, saya sudah tidak dapat membalasnya kalimat mereka serta pasrah saja disertai ke-2  doiku ini, yang sampai hati membuatku lagi tersenyum malu seperti berikut.

"Lhoo… Andy itu nungguin kamu sayang. Hayo, kalian janjian ya?", goda Sherly waktu kami udah dekat sama mobilku.

"Hai Andy… nungguin Eliza ya… nih kukembalikan dech Elizanya", Jenny menegur Andy sekalian menghina kami berdua.

"Hai Eliza… hai Jenny… Sherly…", sapa Andy yang selanjutnya menunduk malu, karena barangkali ledekan Jenny itu.

"Hai pula Andy… Eh Eliza, kamu kok diam saja sich?", Sherly langsung mengejekku sesudah membalasnya sebutan Andy.

Sekarang saya cuman dapat turut menunduk malu. Dikarenakan Jenny dan Sherly, sekarang lidahku rasanya kelu sampai cuman untuk menegur Andy.

"Ya sudah dech, kami titip Eliza sama kamu ya Andy. Tidak boleh ditiadakan lho!", kata Jenny yang tau-tau suara suaranya jadi galak.

"I… Iya", jawab Andy dengan nada lambat.

"Awas bila kamu sampai hilangkan Eliza, Andy", kata Sherly dengan sama galaknya.

"I… Iya…", Andy menjawab kembali dengan nada sepelan barusan.

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN MONTOK ELIZA PART4

Mukaku rasanya betul-betul panas. Entahlah, kemungkinan parasku udah semerah kepiting rebus. Saya memandang mereka berdua dengan kecewa bergabung suka dan malu, namun mereka berdua punya sikap seakan tidak ada apa-apa sampai saya jadi makin gaungs dari mereka berdua.

"Ya telah Eliza, saya pulang dahulu ya, bentar kembali saya les sama Cie Stefanny tuch. Andy, saya pulang dahulu ya", kata Jenny yang mengedipkan matanya dengan lucu sembari melambai-lambaikan tangan.

"Saya turut kamu saja ya Jen. Dah, Eliza… Dah Andy…", kata Sherly yang angkat tangannya.

Saya balas melambai-lambaikan tangan tidak lama dari mereka berdua. Sebelumnya saya kembali menunduk malu, saya menyaksikan selintas, rupanya Andy pun lambaikan tangannya pada Jenny dan Sherly.

Diam diam saya berasa sedikit iri mengandaikan apa yang kurang lebih bakal terjadi dalam rumah Jenny sesudah ini. Ditambah lagi Sherly ikut juga kesana. Barangkali Sherly serta Jenny bakal membawa Cie Stefanny bermesraan atau sampai bercinta, dan perlahan-lahan hasratku mulai naik mengayalkan seluruhnya.

Tetapi saya sadar saya jangan memikirkan beberapa hal yang dapat menghidupkan nafsuku saat saya masih di sini bersama Andy, sebab saya gak ingin permalukan diriku sendiri. Apalagi saya tidak boleh kehilangan fokusku kini. Saya gak mau Andy menduga saya gak perhatian kepadanya kalaupun kedepannya obrolanku tidak menyambung lantaran pikiranku yang melayang-layang ke mana-mana.

"Hai Eliza…", Andy menyapaku kembali cocok saat saya memandang Andy.

"Hai pun Andy…", sekali ini saya dapat balas menegur, meski dengan hati yang berdebar-debar gak karuan.

Kami kembali termenung sejenak lama waktunya. Saya coba cairkan keadaan yang canggung ini.

"Andy, kamu betul sedang nungguin saya?", saya ajukan pertanyaan di Andy.

Andy tersenyum malu serta menggangguk.

"Mengapa?", tanyaku dengan penuh rasa mau tahu apa kurang lebih jawaban Andy.

"Aku… aku…", Andy tergagap kuatir.

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

Saya tersenyum geli menyaksikan kekhawatiran Andy. Kendati tentu saya terasa suka, namun saya mulai ingin tahu kenapa Andy tungguku di sini. Apa Andy ingin menjelaskan suatu hal padaku?

Kembali kembali saya mengeluh dalam hati, dengan semua perhatian yang diberi Andy padaku ini, tetap kami ini belum pula dengan status sepasang pacar.

Biarpun demikian, besar keinginanku kalau pada tempo dekat kami berdua akan nyata-nyata jadian, dan… dan…

"Eliza… eeh… kelak malam… bisa saya telpon kamu?", bertanya Andy membubarkan lamunanku.

Saya berasa seperti tersambar petir pada siang hari yang benar-benar ceria ini, lalu hatiku rasanya seperti disiram air es yang sangat dingin. Nyaris saya semaput, dan saya hampir tidak yakin dengan pendengaranku.

Tapi… oh, terima kasih Tuhan… berikut ini saat yang kutunggu nantikan mulai sejak saya bersua dan kenal Andy di kelas 1 SMA. Pada akhirnya Andy mulai berani jelas terangan usaha dekatiku, dan saya mulai berani mengharap, mudah-mudahan mimpi cantikku bakal lekas terkabulkan.

"Bisa", saya menjawab sembari menunduk, serta saat ini tukar saya yang tersenyum malu bergabung rasa suka yang sangat sangatlah.

"Bila gitu… saya malam nanti telephone kamu ya… jam delapan malam bisa Eliza?", bertanya Andy kembali.

"Iya… jam delapan malam boleh… aku… saya nantikan ya", saya berujar perlahan, dan parasku berasa panas.

"Iya… jam delapan malam", kata Andy.

Jantungku berdetak dengan kuat, sampai sampai rasanya saya dapat dengar degup jantungku sendiri. Ini merupakan sebuah janji yang menyenangkan untukku.

"Saya pulang dahulu ya Andy…", saya minta pamit di Andy sesudah kembali lagi kami tercenung lumayan lama.

"Oh iya… saya pun pulang dahulu Eliza. Take care ya…", kata Andy.

"Iya, kamu  take care ya Andy…", kataku dengan jantung yang kembali berdegap kuat.

Saya masuk ke mobilku selesai sama sama mengangkat tangan dengan Andy. Sekarang saya diperjalanan pulang, dengan hati yang paling berbahagia. Andy akan menghubungiku malam nanti, tidak tahu apa yang bakal kami bahas.

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D


Yang terang ini hari saya suka sekali, dan saya sudah tidak sabar tunggu waktu ini berputar-putar hingga sampai jam delapan kelak, mendatangkan waktu yang cantik bagiku.

V. Kenakalanku Bersambung

Saya mendesak klakson mobilku 1x sewaktu saya udah ada di muka pintu gerbang rumahku. Tidak berapa lama kemudian saya menyaksikan Wawan yang memberikan pintu buatku, serta saya jadi terlintas keusilanku barusan pagi. Saya menghentikan napas sekalian masukkan mobilku ke garasi, siap-siap terima nasibku.

Tetapi saya sedikit kaget lihat ada mobil kokoku dalam garasi. Dan waktu saya menyaksikan kokoku berada di dalam mobilnya, yang kayaknya repot mengutak atik suatu di mobilnya, saya bernafas lega. Tiga pejantan yang tentu menyimpan marah padaku itu tidak bakal seberani itu buat menyentuhku saat ada kokoku di sini.

Jadi saya turun dengan enjoy, serta merapat mengarah kokoku masih yang repot di mobilnya. Saya memandang Wawan yang menatapku dengan penuh gairah, dan saya meleletkan lidah kepadanya dengan tenang tanpa risau dapat diapa apakan olehnya. Serta sekarang saya udah ada dalam samping kokoku.

"Halo ko… diapain kembali sich mobilnya?", saya menegur kokoku.

"Oh… kembali masang CD lagu anyar nih", jawab kokoku.

"Lagunya siapa… saya pengen donk", saya mulai merengek-rengek.

"Iya iya saya membeli dua kok. Nih satunya", kata kokoku yang keluar mobilnya dan berikan satu kotak CD yang terbungkus ini padaku, Kedengarannya kokoku telah tuntas menempatkan CD lagu baru itu di CD changer mobilnya.

"Terimakasih ya ko", kataku dengan suka serta menimang-nimang nimang CD itu, lantas memulai membaca baca title lagu yang ada pada CD itu.

"Iya iya… marilah makan dahulu, saya telah lapar nih", kata kokoku sekalian merecoki rambutku sampai jadi sedikit awut awutan seperti berikut.

"Iih… apaan sich", saya bersungut-sungut serta menguber kokoku yang telah larikan diri ke dalam. 

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN MONTOK ELIZA PART4

Sekianlah jika saya berjumpa kokoku, kami kerap jadi sedikit ribut dalam gurau sebagai berikut. Lantas kami makan bersama sembari sama-sama bercerita beberapa perihal yang anyar kami alami.  Tentu saya tak segila itu untuk ceritakan seluruh rutinitas seksual yang kualami di kokoku.

"Me, saya kelak perlu handycam. Berada di kamu kan me?", bertanya kokoku sewaktu kami udah tuntas makan.

"Oh iya… sesaat saya ambilkan ya ko", kataku sembari membersihkan tanganku.

"Aku segera turut saja ke kamarmu me, sekaligus meriksa anti virus di komputermu", kata kokoku.

"Ok dech", kataku serta saya tunggu kokoku tuntas membasuh tangan, lalu kami sama-sama ke atas ketujuan kamarku sekalian kadang-kadang sama-sama menghina, dan sekali ini saya yang menang demikian saya gunakan Cie Stefanny selaku bahan ledekan.

Saya melepaskan sepatu dan kaus kakiku, yang lantas segalanya kutaruh di almari sepatu. Saya jadi terkenang tempo hari, saat Jenny serta Sherly hadir mengantarku dan memandang sepatu Cie Stefanny.

Sejenak jantungku berdetak cepat. Tau-tau saya terasa seram mengayalkan apa reaksi kokoku bila dia menyaksikan Cie Stefanny tertidur di dipan kamarku pada kondisi telanjang bundar. Tetapi aku lekas kembali tenang sewaktu saya sadar kalaupun tiada sepatu siapa saja yang di muka pintu kamarku.

Dalam kamar, saya menghidupkan AC dan buka korden jendela. Seusai kokoku membenahi anti virus di komputerku dan handycam itu kuberikan kepadanya, kokoku mohon pamit padaku, ujarnya pengen temani papah mama. Mereka akan pulang hari Minggu kelak, yang kemungkinan besar mereka pulang saat malam hari seperti umumnya.

Sekalian tutup pintu sehabis kokoku telah keluar kamarku, saya mulai memikir, memiliki arti saya sendirian sampai esok malam. Dan saya tahu saya tidak mungkin bisa lolos dari gempuran tiga pejantan di rumahku ini jika saya gak menggembok diri di kamarku.

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

Namun saya kebingungan pula pikirkan apa yang perlu kulakukan waktu saya harus makan nanti malam. Entahlah, kemungkinan saya harus mencegah lapar malam nanti. Yah, kira saja diet.

Jadi saya menutup pintu kamarku, tetapi sebuah ketukan pada waktu saya masih sedekat ini dengan pintu kamarku membuatku menjerit terkejut.

"Me, ada apakah?  Ini barusan saya lupa kalaupun saya bawain kamu roti tawar dan keju kegemaranmu", kudengar suara kokoku dari balik pintu.

Saya buka pintu lalu saya menghambur serta memegang kokoku dengan lega. Jantungku berdetak cepat, serta saya usaha menyantaikan diriku dengan menyelusupkan parasku di dada kokoku yang cukup sektor ini.

Kokoku balas merengkuh badanku secara halus, serta saya lagi diam dalam dekapan kokoku.

"Me, ada apakah?  Barusan kamu kok hingga sampai menjerit semacam itu?", bertanya kokoku dengan terheran-heran.

"Aku… anu… memang siapakah yang tidak terkejut kalaupun pintu yang baru kukunci telah diketok begitu?", saya tidak setuju serta mendangak melihat kokoku, dan saya memasangkan muka cemberut.

"Ooh… sorry dech kalaupun begitu", kata kokoku lalu membelai rambutku dengan sayang.

Saya suka sekali dengan perbuatan halus kokoku ini. Saya kembali menyelinapkan parasku ke dada kokoku, dan saya rasa aman ada pada dekapan kokoku.

Sebetulnya saya gak ingin membebaskan kokoku pergi, saya ingin nikmati perasaan aman ini. Namun saya takut kokoku jadi syak wasangka dengan sikapku.

Jadi dengan berat hati saya melepas dekapanku di kokoku, lalu saya terima roti pemberian kokoku, tentu gak lupa saya mengucapkan terima kasih kepadanya.

Seusai kokoku keluar kamar, saya kembali mengancing pintu kamarku agar nanti kokoku telah pergi, saya telah aman. Minimal ini siang saya bebas dari masalah pak Berbudiin, Wawan serta Suwito yang tentu gak ikhlas membiarkanku tidak bekerja.

Serta roti yang diberi kokoku ini pastilah dapat menolongku dari rasa lapar waktu kelak saya mesti terpenjara dalam kamarku sendiri, untuk menghindar gairah tiga pejantan itu.

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN MONTOK ELIZA PART4

Saat ini saya pengin tidur siang barang sesaat, agar malam nanti saya tak lelah atau mengantuk waktu Andy mengontakku. Dan sudah pasti saya gak ingin tidur demikian saja, saya pengin tubuhku bersih hingga saya dapat tidur secara nyaman.

Jadi saya siap-siap untuk selekasnya mandi. Sekalian menenteng handuk, saya datang ke kamar mandiku untuk mempersiapkan air hangat pada shower dengan memutar handel keran menjurus yang rata-rata.

Sehabis saya berasa air yang memancar dari shower ini gak begitu dingin, dengan rileks saya melepaskan busana serta rok seragam sekolahku, pun bra dan celana dalamku, lalu seluruhnya kutaruh dalam keranjang busana kotor.

Saya menutup pintu kamar mandiku dan saya lekas berdiri di bawah siraman shower air hangat ini sampai rasa penat yang menimpa badanku sedikit terobati.

Seusai semua badanku basah, saya mulai memberikan hati badanku dengan cairan sabun mandiku yang halus, namun saya jadi menggigit bibirku sendiri saat saya menyabuni ke-2  payudaraku.

Berulangkali telapak tanganku menyenggol puting payudaraku tiada berniat saat saya mencuci ke-2  payudaraku, dan dari mulanya yang tak berencana itu saat ini saya sendiri yang jadi berencana sentuh serta merayu ke-2  puting payudaraku sendiri.

"Mmmh…", saya mengesah nikmati rasa panas yang mulai menjalari badanku.

Sekarang saya mulai meremas halus ke-2  payudaraku sendiri, sekalian mengayalkan Andy sedang mencumbu dan memanjakanku dengan mesra di kamar mandiku kini.

"Mmmh…", saya kembali mengesah dengan napas mengincar, sekalian pejamkan mataku dan nikmati fantasy liar yang penuhi pikiranku ini.

"Ohh… Andy…", saya mendesah, serta sejalan hasratku yang semakin menggelegak, saya mulai meraba bibir vaginaku sendiri.

Semua rabaan serta penekanan yang kulakukan di bibir vaginaku dengan jemari jari tanganku ini membuatku mulai terlepas kontrol. Saya mengandaikan Andy lagi mencumbuiku dengan mesra,  sedang meraba serta meremas ke-2  payudaraku secara halus seperti berikut.

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

Nafsuku mulai kuasai diriku. Tanganku seperti bergerak sendiri, mencelupkan jemari telunjuk kananku ke lubang vaginaku. Rasa nikmat waktu jemari tanganku merayu lubang vaginaku sendiri membuatku mengayalkan Andy mencabuliku dengan penuh cinta di kamar mandiku saat ini.

"Mmm… ssshh…", saya mendesah, mendesah, dan menggeliang perlahan-lahan di bawah siraman air hangat yang nyaman ini, sekalian nikmati nakalnya jemari tanganku yang memikat lubang vaginaku sendiri serta saya lagi mengayalkan Andy yang lakukan seluruhnya padaku.

Rasa panas mulai menjalari sekujur badanku, dan napasku kian tidak teratur. Saya pejamkan mataku serta ke-2  pahaku ini kurapatkan maksimal nikmati tiap gerakan yang mengakibatkan rasa nyeri pada lubang vaginaku.

Desahanku telah memulai berganti menjadi  dengusan, serta tak lama setelahnya badanku tersentak sentak diterpa orgasme.

"Andyyy…", saya mendesah panjang, tidak kuat kembali terima semua kesan ini, serta saya menarik jemari telunjuk kananku dari capitan lubang vaginaku.

Dengan napas tersengal, saya memandang ke wilayah selangkanganku, di mana cairan cintaku lagi merembes membasahi ke-2  pahaku. Ke-2  betisku kembali berasa pegal gara-gara kenakalanku ini, dan tenagaku kembali lagi seperti musnah demikian saja entahlah ke mana.

"Duh… saya ini mengapa sich… kok jadi seperti ini…", saya mengeluhkan lambat membatasi malu sadari kalaupun saya baru-baru ini bermasturbasi sekalian mengayalkan Andy, dan saya usaha mendesak hasrat birahiku ini.

Perlahan-lahan saya mulai sembuh dari kondisi terangsang ini, dan orgasmeku sudah berhenti. Rambutku jadi basah seluruhnya, dan saya menetapkan untuk keramas sekaligus. Tidak lupa saya bersihkan lubang vaginaku barusan sempat disanggupi cairan cintaku ini, serta sekarang saya udah merasakan nyaman dengan badanku.

Kemudian saya menghanduki rambut serta badanku sampai kering, lalu saya membelitkan handuk ini sampai tutup 1/2 sisi payudaraku sampai ke 1/2 pahaku.

Serta saya anyar keluar kamar mandiku, di saat saya hampir menjerit waktu saya lihat bayang-bayang sebagian orang di jendela kamarku baru saja tirainya tak kututup.

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN MONTOK ELIZA PART4

"Kalian ini telah hilang ingatan ya!", saya 1/2 menyentak pada Wawan dan Suwito yang asyik menyaksikaniku dari jendela kamarku

Saya sesungguhnya bukan tak ingat bila badanku ini udah berkali kali dicicip dan dijarah habis oleh mereka. Pastinya bertelanjang badan di depan mereka telah bukanlah soal yang mengagumkan, ditambah lagi saat ini badanku masih terlilit handuk mandiku. Tetapi tidak tahu mengapa, waktu ini saya berasa dongkol diintip oleh mereka seperti berikut.

Wawan dan Suwito beraga gak dengar kata kataku, serta mereka berdua menyimpan tangan mereka pada telinga mereka sembari buka mulut mereka, seakan pengin saya mengulang kata kataku, sampai saya semakin jengkel. Memandang sikap mereka ini saya tahu kokoku sudah tentu pergi. Kalaupun kokoku belum pergi, mustahil mereka berani kurang ajar sesuai ini padaku.

Saya ambil langkah ke jendela dan bakal tutup gordin jendela kamarku ini, saat tiba-tiba terbayang sebuah buah pikiran yang membuatku pengin ketawa.

Menyaksikan mereka lagi menyaksikaniku sesuai itu, saya bukan menutupkan gordin jendela kamarku, tetapi saya malahan membebaskan handuk yang membalut badanku, serta dengan perlahan-lahan saya turunkan handuk ini.

BERSAMBUNG...

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama